TEMPO.CO, Jakarta - Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menduga sosok penjabat gubernur DKI Jakarta yang akan menggantikan Anies Baswedan merupakan orangnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Yang jelas Pj Gubernur DKI nanti merupakan orangnya presiden,” ujar Ujang saat dihubungi Tempo, Jumat, 20 Mei 2022.
Ujang menjelaskan penunjukan penjabat gubernur merupakan hak prerogatif presiden setelah mendapat masukan dari Kementerian Dalam Negeri. Sebabnya, Jokowi diyakini akan memilih sosok yang bisa mengamankan kebijakannya di DKI Jakarta dan bisa berpengaruh saat pemilu serentak 2024..
"Jokowi kelihatannya akan memilih yang bisa mengamankan kebijakan dia di Jakarta. Termasuk, dia bisa mengamankan soal politik pencapresan dan Pilkada," ujar Ujang.
Selain itu, kata Ujang, partai koalisi pendukung pemerintah juga berusaha menitipkan sosok yang dekat dengan mereka untuk menduduki jabatan penjabat gubernur DKI Jakarta. Alasannya hal itu bisa berpengaruh pada pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah mendatang.
“Walupun Pj itu harus netral, namun fakta di lapangan kepala daerah punya dukungan kepada calon tertentu,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengatakan ada tiga nama yang beredar dan berpeluang menjadi penjabat atau PJ gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan. Mereka adalah Sekretaris Daerah Marullah Matali, Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono, dan Deputi IV Kantor Staf Presiden Juri Ardiantoro.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan, penunjukan penjabat gubernur merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo setelah mendapat rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri. Namun ia meminta pengganti Anies nantinya harus bisa bekerja. “Dan paham seluk beluk Jakarta,” ujar Zita pada Jumat, 13 Mei 2022.
Menanggapi nama-nama kandidat penjabat gubernur pengganti Anies Baswedan yang muncul itu, Ujang menjelaskan ketiganya memiliki dimensi politik yang tinggi.
Baca juga: Disebut Bakal Gantikan Anies, Ini Tanggapan Heru Budi Hartono