TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Manager Distribusi Geotimes, Zahari, yang dua bulan lalu viral karena dituduh melakukan kekerasan seksual pada jurnalis wanita di media Geotimes bernama IW akhrinya buka suara. Melalui akun Twitternya @ZahariZahari13, ia membantah tuduhan yang IW alamatkan padanya.
Utas yang disampaikan akun tersebut dikonfirmasi Zahari langsung. Mantan Pemimpin Redaksi Geotimes, Farid Gaban, yang namanya turut terseret dalam kasus dugaan kekerasan seksual ini juga turut mengamini dan mengetahui utas itu. Zahari mempersilahkan utasnya tersebut untuk dikutip. “Iya itu betul dari saya. Enggak apa-apa dikutip," kata Zahari saat dihubungi, Rabu, 25 Mei 2022.
Dalam utas ini, Zahari mengungkapkan bukti-bukti yang menunjukkan dirinya tidak pernah melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap IW. Bahkan, dia mengaku telah memberi penjelasan tentang kronologi yang dia ketahui atas kasus ini ke pendamping dan kuasa hukum IW, yaitu LBH Pers dan AJI Jakarta.
"Pd Maret 2022, atau satu bulan setelah I**** melontarkan fitnah. Tapi hingga kini saya TIDAK PERNAH dihubungi oleh pihak mana pun," kata dia dikutip dari utas twitternya tersebut, Rabu, 25 Mei 2022.
Zahari mengatakan dia baru muncul saat ini karena tuduhan atas peristiwa yang terjadi 6 tahun lalu itu telah memengaruhi kehidupan pribadinya maupun keluarganya, termasuk anak-anak perempuannya. Dia pun meminta IW meminta maaf dan mencabut seluruh fitnah yang disampaikan.
"Apakah publik lebih percaya pada saudari I**** atau saya, saya menyerahkan sepenuhnya pada penilaian masing2. Saya hanya memohon diberikan kesempatan yg sama melalui para netizen semuanya utk memberikan penjelasan terkait kasus ini," kata dia.
Dalam utasnya tersebut, Zahari pertama membantah pernyataan IW yang menyebutkan di twitternya @i***** dirinya pernah melontarkan kata-kata pelecehan. "Saya tdk pernah mengatakan yg spt di bawah ini baik kepada Irine maupun karyawati lain. Saya berani bersumpah atas nama Al Quran. Saya tak punya masalah pribadi yg buruk dg I****, sehingga tak alasan bagi saya utk menghina & merendahkan martabatnya," kata Zahari.
Zahari mengaku, tidak terlalu akrab dengan IW dibandingkan hubungannya dengan teman-teman perempuan lain di kantor Geotimes. Teman-teman perempuan lain menurut dia sering meminta dia mengantar mereka naik motor ke stasiun, atau bahkan ke rumah, jika pulang larut malam.
Dia juga membantah pernah masuk ke ruang kerja IW untuk melecehkannya. "Tuduhan di bawah ini tdk logis. I**** tidak punya ruang kerja pribadi. Dia bekerja di ruang redaksi terbuka tanpa sekat bersama reporter2 lain. Saya tidak bisa membayangkan orang bisa bersenggama di ruang terbuka seperti itu. Apalagi dg memaksa," katanya.
Selain itu, Zahari juga membantah pernah menarik IW ke ruang kerjanya untuk memperkosanya. "Ruang kerja saya adalah bekas garasi terbuka tempat karyawan GeoTimes lalu-lalang keluar-masuk kantor. Jadi tak mungkin saya menarik dia ke ruangan pribadi saya, krn saya tak punya ruang kerja pribadi. Apalagi di siang hari ketika orang sangat mungkin lewat depan meja saya," ujar Zahari.
Awal Permasalahan Zahari dan IW
Menurut Zahari, awal permasalahan yang pernah ia alami dengan IW adalah pada November 2015. Kala itu, Zahari menceritakan, IW menyerahkan kwitansi klaim kesehatan kepadanya, namun ia tidak dapat memprosesnya karena Farid Gaban selaku Pemimpin Redaksi tengah berada di luar kota. Tapi IW malah tidak terima dan memarahinya.
"Setelah melempar kuitansi ke muka saya, I**** pergi ke ruang redaksi. saya mengejar dia utk menjelaskan sekali lagi bahwa klaim belum bisa diproses. Mustahil saya menjambak & membenturkan kepala Irine di depan orang banyak tanpa ada satupun dari mereka yg bereaksi," kata Zahari.
Seusai kejadian ini dia pun dipanggil redaksi dan dituduh IW telah memukul dan berupaya memerkosanya. "Dlm forum itu, I**** melontarkan 2 tuduhan: pertama, saya disebut memukul dia; kedua, saya disebut melakukan percobaan perkosaan. Saya menolak tuduhan. Bantahan saya diperkuat oleh kesaksian sekuriti Achmad Prabudi (Budi) yg mengatakan bahwa tidak ada pemukulan," ucapnya.
Beberapa hari kemudian, Farid Gaban setelah pulang dari luar kota, kata Zahari, memanggil dirinya dan mengatakan tuduhan percobaan pemerkosaannya akan dikaji Yayasan Pulih. Selanjutnya, Zahari mengaku bekerja seperti biasa dan IW bahkan masih sempat berkomunikasi dengannya.
"Bahkan I**** sendiri masih menukarkan uang utk membayar ojek dan meminjam motor saya untuk liputan. Saya mengingat ini karena di GeoTimes hanya ada 2 orang yg suka meminjam motor saya, yaitu saudara Arman Dhani (reporter) dan I**** sendiri," ucap Zahari.
Atas dasar kronologi yang telah diungkapkannya di twitter ini Zahari membuka diri untuk kerja sama dan memenuhi undangan atau panggilan pihak mana pun yang ingin serius memeriksa kasus ini.
Baca juga: Viral Dugaan Kekerasan Seksual di Geotimes, Begini Kronologi AJI dan Farid Gaban