TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya memberi penjelasan atas kasus calon bintara Polri atas nama Fahrifadillah Nurizky yang gagal seleksi menjadi anggota polisi dan viral di medsos. Padahal, calon bintara polisi ini dikabarkan telah lolos seleksi pendidikan gelombang 1.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan membenarkan, Fahrifadillah pernah mendaftar di Polda Metro Jaya pada 2021 dengan nomor peserta 031125-P0431. Pria kelahiran Jakarta, 10 Maret 2001 itu menurut Zulpan sudah 3 kali daftar sebagai calon bintara.
"Yang bersangkutan sudah daftar sebagai calon siswa bintara di Polda Metro Jaya sebanyak 3 kali sejak 2019," kata Zulpan saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, 30 Mei 2022.
Pada 2019, Fahrifadillah mengikuti seleksi calon bintara. Namun, dia dinyatakan tidak memenuhi syarat pada tahap pemeriksaan kesehatan dengan diagnosa buta warna parsial.
Tahun berikutnya, Fahrifadillah kembali mengikut tes seleksi, tapi gagal lagi setelah dinyatakan tidak memenuhi syarat dengan diagnosa buta warna parsial.
Pada 2021 dia kembali ikut seleksi dan berhasil lolos seleksi untuk pendidikan gelombang 1. "Dinyatakan lulus pendidikan gelombang 1 tahun anggaran 2022, namun setelah itu berdasarkan surat dari Mabes Polri sebelum para peserta ikut pendidikan ada kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap peserta yang telah dinyatakan lulus," ucap Zulpan.
Pada saat supervisi inilah Fahrifadillah kembali diketahui buta warna parsial.
Diperiksa Dokter Spesialis Mata di RS Polri
Dari hasil temuan supervisi itu, Zulpan mengatakan, Polda Metro Jaya langsung menindaklanjuti dengan melakukan pendalaman dengan pemeriksaan di tempat yang terakreditasi dan disaksikan Kabid Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Kabid Propam Polda Metro Jaya, dan Sekretariat Biro SDM Polda Metro Jaya.
"Pada Selasa, 25 Januari 2022, Polda Metro Jaya dalam hal ini panitia beserta orang tua atau wali yang bersangkutan melaksanakan pendalaman hasil temuan supervisi tersebut yang dilakukan RS Polri S Sukanto," kata Zulpan.
Dari hasil pemeriksaan dokter spesialis mata di rumah sakit ini, Fahrifadillah dinyatakan buta warna parsial.
Akibatnya, Fahrifadillah tidak lolos masuk ke gelombang kedua meskipun dia masuk peringkat 35 dari 1.200 peserta yang ikut seleksi calon bintara polisi. "Hasilnya tetap dinyatakan yang bersangkutan buta warna parsial. Inilah yang membuat yang bersangkutan tidak dapat ikut pendidikan karena ini sangat mutlak untuk menjadi anggota Polri," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya itu.