TEMPO.CO, Depok - Warga Depok memprotes pemerintah kota yang juga belum juga turun tangan mengatasi genangan banjir yang sudah dua bulan memutus jalan penghubung antara dua kecamatan. Mereka melakukan demonstrasi dengan melakukan penutupan jalan Kampung Bulak Barat.
Jalan penghubung yang sudah dua bulan terendam banjir itu menghubungkan Kecamatan Sawangan dengan Kecamatan Cipayung.
Warga yang geram karena kondisi tersebut, akhirnya melakukan penutupan jalan Kampung Bulak Barat dengan kain putih bertuliskan ‘Protes, Depok kota mati’. Tidak hanya itu, sebuah pocong juga diikatkan di bawah kain tersebut.
Seorang warga Kecamatan Sawangan, Uci (52) mengatakan, penutupan jalan itu adalah bentuk kekesalan warga setempat. Pemerintah Kota Depok tak juga menangani masalah genangan air setinggi setengah meter itu, padahal sudah dua bulan mobilitas masyarakat terganggu karena
genangan air tidak kunjung surut.
“Ke mana-mana jadi susah, airnya nggak surut-surut, makanya lebih baik ditutup sekalian,” kata Uci di Depok, Senin 30 Mei 2022.
Kondisi Jalan Kp. Bulak Barat yang tergenang banjir setinggi 50 sentimeter selama seminggu hingga memutus akses warga dua kecamatan yakni Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Senin 14 Maret 2022. TEMPO/ADE RIDWAN
Pantauan Tempo di lokasi, ketinggian banjir cukup tinggi, sekitar 50 sentimeter. Pengendara bermotor baik roda dua maupun roda empat enggan melewati jalan tersebut karena berisiko kendaraannya mogok.
Uci mengatakan, jalan itu memang kerap tergenang banjir, namun kali ini adalah yang terparah. Banjir tak kunjung surut sudah lebih dari sebulan. Meski Kota Depok tak diguyur hujan, genangan air itu tetap terjadi.
"Walaupun di sini tidak hujan, tetapi jika Bogor hujan kami akan terkena banjir akibat luapan Kali Pesanggrahan," kata warga yang telah mendiami lokasi itu selama kurang lebih 13 tahun.
Warga lain, Suhana mengatakan, penutupan jalan penghubung itu dilakukan karena sampai dengan saat ini tak ada langkah penanganan dari Pemkot Depok atas genangan air tersebut.
"Iya, ini sengaja kami lakukan sebagai bentuk kekecewaan, karena tidak ada perhatian dari pemerintah, makanya kami buat protes pakai spanduk ini agar viral," jelasnya.
Menurut catatan Tempo, banjir di Jalan Kampung Bulak Barat Depok itu sudah terjadi sejak 7 Maret lalu. Sampai hari ini genangan banjir belum juga surut.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: TPA Cipayung Depok Kian Mengkhawatirkan, Kepala UPT: Sangat Riskan