TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia atau PSI DKI Jakarta menargetkan meraih 15-20 kursi DPRD DKI Jakarta dalam pemilihan legislatif 2024. Mereka memasang target pula untuk memenangkan pemilihan gubernur DKI Jakarta .
“Itu harapan yang kami desain nanti di tahun 2024,” ujar Ketua PSI DKI Michael Victor Sianipar saat berkunjung ke Gedung Tempo, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Juni 2022.
Dalam pileg 2019, PSI DKI Jakarta mampu meraih 404.508 suara dan mengamankan 8 kursi di Kebon Sirih atau berada di posisi ke-4. Michael mengklaim capaian ini cukup baik mengingat usia partainya yang baru seumur jagung dan para kadernya yang belum lama berpolitik. “Dan ini masih pemanasan,” katanya.
Untuk mencapai target tersebut, PSI DKI Jakarta mulai membangun strategi, salah satunya dengan membuka seleksi calon legislatif.
Menurut Michael, jika PSI bisa menguasai DPRD DKI Jakarta dan memenangkan pemilihan gubernur, pihaknya bakal membuat gebrakan besar di ibu kota yang melebihi pasangan Jokowi-Ahok (Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama) saat memenangkan Pilgub DKI 2012.
Alasannya, kata dia, banyak kader PSI yang memiliki pengalaman di eksekutif, termasuk urusan penganggaran, saat menjadi staf Ahok di Balai Kota. Ia mengklaim partainya paham betul urusan e-budgeting di DKI Jakarta karena sistemnya dibuat saat Ahok memimpin ibu kota.
“Celah-celahnya tahu, apa yang harus diperhatikan, orang kami yang bikin sistemnya. Dan staf-staf Ahok ada beberapa juga yang kami rekrut jadi staf ahli di PSI,” tutur dia.
Jika PSI DKI Jakarta bisa jadi partai pemerintah pada 2024, kata Michael, maka pengalaman partainya sudah lengkap. “Kami punya lima tahun pengalaman di dalam pemerintahan Jokowi-Ahok dan lima tahun pengalaman di oposisi di legislatif juga,” katanya.
Baca juga:
Politikus PSI Oposisi Anies Baswedan Tonton Formula E, Ini Alasannya