TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Gerindra M Taufik dipecat oleh partainya siang tadi, Selasa, 7 Juni 2022. Dia mengaku belum mendapatkan surat pemecatan resmi dan belum mengetahui alasan pasti mengapa dirinya dipecat.
Namun, mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu menjelaskan dirinya pernah dipanggil karena mendoakan Gubernur DKI Anies Baswedan naik kelas. M Taufik berkilah, posisinya saat mendoakan Anies adalah sebagai Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
“Saya pernah dipanggil majelis kehormatan partai, ketika saya mendoakan Anies naik kelas, padahal posisi saya waktu berdoa sebagai ketua KAHMI,” ujar dia di Iceberg Pizza and Gelato, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Juni 2022.
Pihak majelis kehormatan partai Gerindra mempertanyakan mengapa Mohamad Taufik mendoakan Anies Baswedan naik kelas. Menurut Taufik, dia sudah menjelaskan bahwa posisinya saat itu bukan mewakili partai.
“Dia anggota saya, wajar saja saya mendoakan yang baik-baik. Naik kelas, yang gubernur jadi presiden, yang ini jadi gubernur naik menjadi menteri gitu-gitu,” katanya.
Dari kiri mantan wakil gubernur DKI Sandiaga Uno, Ketua DPD Gerindra DKI Muhammad Taufik, Gubernur DKI Anies Baswedan dan calon wakil gubernur DKI Ahmad Riza Patria menghadiri Rapat Kerja Daerah Gerindra DKI di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, 26 Januari 2020. Tempo/Imam Hamdi
Menurut Taufik mekanisme pemecatan yang dilakukan oleh majelis kehormatan partai adalah keliru. Karena, menurut dia, majelis kehormatan partai itu tidak punya kewenangan memecat, hanya merekomendasikan hasil sidangnya.
“Rekomendasinya disampaikan kepada siapa? kepada DPP, yang melakukan pemecatan seharusnya DPP, harusnya begitu,” kata dia.
Taufik juga mengatakan dirinya sampai dengan sekarang belum menerima surat pemecatan itu. “Sampai hari ini saya belum terima suratnya. Kalau saya bukan menolak, saya hanya menyampaikan tadi mekanisme yang menurut saya agak keliru,” katanya.
Gerindra Pecat M Taufik
Sebelumnya, siang tadi majelis kehormatan partai memecat mantan Wakil Ketua DPRD DKI itu. Kabar tersebut dimumkan oleh Wakil Ketua Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra, Wihadi Wiyanto.
“Kami telah melakukan rapat, lima majelis sepakat memutuskan memecat Saudara M Taufik sebagai kader Gerindra, mulai keputusan itu disampaikan pada hari ini. Itu keputusannya MKP," tutur Wihadi Wiyanto di kantor DPP Gerindra, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa.
Selain dianggap tidak loyal kepada partai, Taufik kerap bermanuver dengan berulang kali secara terbuka menyampaikan keinginan mundur dari Gerindra. "Bukti tidak loyal lainnya, saat dia menjabat Ketua DPD, kantor DPD DKI tidak ada. Pada saat Pilpres DKI Jakarta, itu kalah. Nah, kemudian juga ada beberapa kasus korupsi yang masih berjalan prosesnya dan diperiksa oleh KPK," ujar dia.
Baca juga: Dipecat Gerindra, Mohamad Taufik Kaget Belum Terima Surat Pemecatan