TEMPO.CO, Jakarta - Seorang transpuan ditangkap anggota Polres Jakarta Selatan terkait penemuan mayat mahasiswi di salah satu unit apartemen kawasan Cipulir, Kebayoran Lama. Saat ditemukan, korban tidak berpakaian lengkap
Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto mengatakan transpuan itu dibawa sebagai saksi untuk dimintai keterangan. Transpuan tersebut merupakan orang terakhir yang meninggalkan unit apartemen pada Jumat, 27 Mei 2022.
"Iya, semua pihak bisa saja nanti tergantung alat buktinya kita kan dari pembuktiannya sedang kita kejar ini yang sedang kami lakukan," kata Budhi, Jumat, 20 Juni 2022 seperti dikutip dari Antara.
Budhi menyatakan kalau pihaknya masih minim alat bukti, tidak ada saksi, dan belum menemukan rekaman "CCTV". Saat ditemukan, mayat sudah terlalu lama dibiarkan beberapa hari sehingga mengalami lebam terlihat parah.
Dugaan Suntik Filler
Budhi Herdi Susianto mengatakan polisi belum bisa memastikan apakah korban tersebut menjalani suntik filler atau tidak seperti kabar yang bererdar.
Saat ini, kata dia, anggota Polres Jakarta Selatan mendalami sebuah barang bukti yang menyerupai alat untuk mengonsumsi narkoba di lokasi kejadian. Sebabnya polisi belum mengetahui apakah korban tewas akibat suntik filler atau narkoba.
"Belum keluar hasilnya, memang di situ ada ditemukan alat yang menyerupai yang dipakai untuk itu ya, tapi kan kita harus memastikan dulu," ujarnya.
Jenazah sudah Menghitam
Budhi menjelaskan kondisi jasad korban telah menghitam dan lebam karena diduga sudah beberapa lama berada di lokasi kejadian. "Kita juga belum menemukan ada rekaman CCTV sehingga kalau melihat ada bekas suntikan atau apa yg ada di badan mayat itu juga agak sulit karena sudah beberapa hari," ujarnya.
Dalam keterangan Budhi, pihaknya masih menunggu laporan autopsi dari dokter forensik terkait penemuan mayat mahasiswi ini. Menurut dia, hasilnya belum keluar sampai saat ini.
Baca juga: