TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Fadil Imran menanggapi terkait isu terkait kelompok Khliafatul Muslimin yang ditangkap di Bandar Lampung. Menurut dia, polisi akan konsisten melakukan penegakan hukum kepada semua orgasisai masyarakat atau ormas yang melanggar.
“Terkait penyidikan Khliafatul Muslimin apapun namanya semua ormas yang melakukan pelanggaran hukum, Polda Metro Jaya konsisten untuk melakukan penegakan hukum,” ujar dia di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Senin, 13 Juni 2022.
Penggeledahan kantor Khliafatul Muslimin
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyita sejumlah barang saat menggeledah Kantor Pusat Khliafatul Muslimin, di Bandar Lampung, Sabtu, 11 Juni 2022, maupun di dua lokasi lainnya, Medan dan Bekasi. Namun polisi tidak menemukan barang-barang seperti senjata.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan barang-barang yang berhasil disita saat penggeledahan baru berupa buku-buku, buletin, dan majalah yang terkait khilafah, uang Rp2,3 miliar lebih dalam empat brankas, komputer, atribut ormas, data induk warganya, hingga Nomor Induk Warga (NIW) sebagai pengganti e-KTP.
"Kan, tadi saya sampaikan buku-buku yang terkait khilafah itu ya. Senjata belum ada," kata Zulpan saat di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Ahad, 12 Juni 2022.
Kata pengamat soal Khliafatul Muslimin
Pengamat terorisme Al Chaidar mengungkapkan sejumlah bukti bahwa pemahaman khilafah yang dianut Khilafatul Muslimin tidak berbahaya. Menurut dia ada anomali konsep untuk merealisasikan khilafah yang mereka pahami.
Khilafatul Muslimin menurut Al Chaidar tidak berusaha merongrong negara, baik dari sisi sistem pemerintahannya, maupun ideologi yang dianut, yaitu Pancasila. Dia menjelaskan sudah banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Khilafatul Muslimin itu membawa ide khilafah secara jemaah, kemudian tidak dengan kekerasan.
“Juga makna khilafahnya adalah makna khilafah yang sudah dimanipulasi dengan pengertian bukan negara, bukan kekuasaan, jadi lebih kepada jamaah," kata dia saat dihubungi, Rabu, 8 Juni 2022.
Sejauh ini Khilafatul Muslimin, kata Al Chaidar, malah membantu pemerintah dalam upaya menderadikalisasi orang-orang yang selama ini tergila-gila dengan ide khilafah. Mereka dianggapnya cenderung membantu pemerintah memberikan pemahaman terhadap Pancasila.
"Jadi lebih merupakan sebuah gerakan seperti gerakkan tasawuf, sufi, dan itu tidak membahayakan sama sekali terhadap keamanan negara. Bahkan dia menyatakan apabila ada yang melanggar Pancasila maka masuk neraka," ucap Al Chaidar.
Baca juga: Berkali-kali Geledah Kantor Khilafatul Muslimin Polisi tak Temukan Senjata