TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut ada dua faktor yang diduga menyebabkan kasus Covid-19 di Jakarta meningkat lagi dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia menyampaikan faktor pertama karena mobilitas warga yang tinggi seperti dalam keadaan normal.
"Mulai longgarnya penerapan protokol kesehatan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Juni 2022.
Faktor kedua adalah kekebalan tubuh masyarakat yang mulai menurun. Imunitas penerima vaksin Covid-19 yang belum menerima vaksin booster diduga telah menurun.
Dinas Kesehatan DKI mencatat kenaikan kasus Covid-19 dalam empat pekan terakhir ini. Rinciannya adalah 616 kasus (16-22 Mei), 782 kasus (23-29 Mei), 1.165 kasus (30 Mei-5 Juni), dan 1.940 (6-12 Juni).
Dwi mengingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir. Masyarakat bisa mencegah penularan virus corona dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin dosis ketiga.
"Ini adalah ikhtiar bersama, jangan sampai momen pahit itu terulang," ujar dia.
Kasus Covid-19 di Indonesia, tak terkecuali Jakarta, meningkat setelah munculnya subvarian baru Omicron. Ada dua subvarian baru itu, yaitu Omicron BA.4 dan BA.5.
Per 13 Juni 2022, tercatat ada delapan kasus Covid-19 subvarian baru ini. Rinciannya, tiga kasus impor dari Mauritus, Amerika Serikat, dan Brasil. Sementara lima kasus sisanya adalah transmisi lokal, empat terdeteksi di Jakarta dan satu di Bali.
Baca juga: Kasus Covid-19 Jakarta Naik Lagi, Epidemiolog: Makin Kompleks, Ada Pelonggaran