Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampanye Kebaya Goes to Unesco: Kebaya Pakaian Sehari-hari Nenek Moyang

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Sejumlah model berpose menggunakan kebaya dalam di Museum Nasional, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komunitas Perempuan Berkebaya yang bertujuan untuk melestarikan busana kebaya bagi masyarakat Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sejumlah model berpose menggunakan kebaya dalam di Museum Nasional, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komunitas Perempuan Berkebaya yang bertujuan untuk melestarikan busana kebaya bagi masyarakat Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPeserta kampanye "Kebaya Goes to UNESCO"  terdiri dari perempuan dengan busana kebaya menyanyikan lagu nasional Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki sehingga menarik perhatian pengunjung  hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD), di Bundaran HI Jakarta, Minggu.

"Indonesia tanah air beta. Pusaka abadi nan jaya. Indonesia sejak dulu kala. Selalu dipuja-puja bangsa!" demikian penggalan nyanyian tersebut bergema sehingga menjadi perhatian warga Jakarta.

Meski banyak yang berusia 50 tahun ke atas, para perempuan berkebaya itu terus kuat melangkah dari Jalan Jenderal Sudirman (depan gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) ke Bundaran HI yang sekitar 6,6 kilometer jauhnya itu.

"Enggak kelelahan, enggak, karena ramai-ramai jadinya senang. Saya juga suka ke kondangan, ke mana-mana, pakai kebaya dan jarik. Jadi lebih langsing gitu," kata Pertiwi mewakili teman-teman alumni SMA Negeri 8 angkatan 84 di Bundaran HI, Jakarta, Minggu.

Perempuan berusi 57 tahun dari Jakarta Selatan itu senang tampil mengenakan setelan kebaya encim dengan kain jarik melilit pinggang, dipadukan dengan sepatu kets saat berolahraga di CFD hari ini. Tak lupa kacamata hitam menghiasi bagian wajahnya yang memiliki rambut pendek.

Menurut Pertiwi, sudah semestinya kebaya menjadi setelan pakaian perempuan Indonesia sehari-hari.

Kebaya warisan budaya dunia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagaimana pesan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bahwa perempuan Indonesia harus menunjukkan betapa kebaya sebagai warisan budaya dunia sangat dicintai masyarakatnya, dan digunakan dalam berbagai kesempatan, termasuk saat berolahraga.

"Dari nenek moyang dulu sudah mengenakan kebaya sebagai pakaian sehari-hari. Jadi kita mesti meramaikan, supaya lebih leluasa, lebih enak begitu kita aktivitas dengan kebaya," kata Pertiwi.

Lebih lanjut, kata Pertiwi, cara mengenakan kebaya oleh para perempuan Indonesia sekarang lebih modern. Kebaya tidak lagi dipakai mengetat, tapi bisa dibuat longgar untuk kenyamanan. Selain itu, ketika dipadukan dengan sepatu kets ternyata kebaya cocok juga. "Kami pun biar nyaman pakai sepatu kets untuk jalan," kata Pertiwi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi turut ikut serta dan sangat mendukung ajang 'Gerak Jalan Berkebaya' pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor pada Minggu.

Meski baru pulang usai perjalanan dari kota Praha (Republik Ceko), Brussel (Belgia), dan New Delhi (India), tapi pagi ini Retno berkenan hadir di CFD Jakarta untuk menunjukkan kecintaannya pada kebaya dan perempuan Indonesia. Retno Marsudi  mengatakan, "Kebaya hendaknya dipelihara seperti bagian dari pusaka kita bersama".

Baca juga: Perempuan Berkebaya Turun di CFD, Menlu Retno: Kebaya Diajukan ke Unesco

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

9 jam lalu

Ilustrasi mesin cuci. Shutterstock
Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

Pakar menjelaskan apa saja yang sebaiknya tak dimasukkan ke dalam mesin cuci karena bisa memperpendek masa pakai peralatan rumah tangga ini.


Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

10 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN


10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

16 jam lalu

Pengunjung mengibarkan bendera Merah Putih di Taman Wisata Alam (TWA) Ijen Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO


Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

1 hari lalu

Ilustrasi belanja atau pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Cosmin Serban
Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

Sebelum merencanakan perjalanan wisata belanja ke Tokyo, ada beberapa hal yang perlu diketahui termasuk barang-barang terbaik yang harus dibeli


Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

1 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April


Menlu Retno Sampaikan Tiga Solusi untuk Atasi Kelambatan SDGs di Asia Pasifik

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Komisi ke-80 Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP) di Bangkok, Thailand pada Senin, 22 April 2024. Dok. Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno Sampaikan Tiga Solusi untuk Atasi Kelambatan SDGs di Asia Pasifik

Menlu Retno menyampaikan tiga langkah yang diperlukan Asia-Pasifik dalam mendorong inovasi digital.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

2 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

3 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.


Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

4 hari lalu

Foto kombinasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataan Indonesia dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB di New York, AS, pada Rabu, 24 Januari 2024, dan Sosok diduga Menlu Retno Marsudi keluar saat diplomat terutama dari negara negara Arab walk out ketika Dubes Israel untuk PBB berpidato di hadapan DK PBB pada Rabu 24 Januari 2024. ANTARA/Yashinta Difa
Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

Menlu Retno Marsudi tegas menolak normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel. Retno menyatakan Indonesia tetap tak terpengaruh oleh tekanan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

6 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.