Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wihara Dharma Jaya Petak Sembilan Ditetapkan jadi Peninggalan Sejarah

Reporter

image-gnews
Perayaan Hari Raya di Petak Sembilan (Sumber: shutterstock)
Perayaan Hari Raya di Petak Sembilan (Sumber: shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKementerian Agama menetapkan Wihara Dharma Jaya Toasebio Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat sebagai prasasti sejarah. Penetapan ini dilakukan setelah pemasangan dan penandatanganan prasasti yang dipajang pada bagian dalam bangunan.

Peresmian ditandai dengan pembukaan selubung kain berwarna merah oleh Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, dan Ketua Yayasan Wihara Dharma Jaya Toasebio, Arifin Tanzil, pada Sabtu, 18 Juni 2022.

Mengutip dari Antara, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menandatangani prasasti bersejarah tersebut di Kantor Kementerian Agama RI Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat pada 12 Mei lalu.

Kelenteng Toasebio sudah berdiri sejak dibangun kembali pada 1751 dan saat ini sudah berusia 271 tahun.

Pada kesempatan itu, Wibowo Prasetyo menyampaikan apresiasi atas upaya Yayasan Wihara Dharma Jaya Toasebio membangun prasasti sebagai wujud bakti kepada para pendahulu.

Serta sebagai edukasi kepada generasi penerus saat ini untuk dapat mengingat jasa dan budi baik yang dilakukan oleh para sesepuh pada masa sebelumnya, sekaligus memberikan penghormatan kepada para pendiri yayasan atas dedikasinya selama ini.

Wihara ini didirikan sembilan orang, yakni Ferdinand Kencana Jaya, Husin Buntara Sjarifudin, Husen Buntara Sjarifudin, Agustinawati, Rachman Santosa, Lauw Kiong Hoa, Wong Sem Fie, Harjanto, dan Mujadin Pangestu.

"Penghormatan yang tinggi kepada sembilan pendiri pada tahun 1983 secara bersama-sama mendirikan Yayasan Wihara Dharma Jaya Toasebio yang berkembang hingga saat ini," kata Wibowo dalam siaran pers yang diterima Senin, 20 Juni 2022.

Wibowo mengatakan prasasti ini akan menjadi sarana mengingatkan pentingnya peduli dan mengerti sejarah, catatan yang akan diwariskan kepada generasi mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Generasi sebelumnya membangun jalan yang akan dilalui oleh generasi yang akan datang," tutur Wibowo mengutip pepatah bijak.

Sedangkan, Ketua Yayasan Dharma Jaya Toasebio Arifin Tanzil dalam sambutannya menjelaskan tentang sejarah berdirinya yayasan hingga manfaatnya bagi umat Budha.

Dia menyampaikan sejarah ketika kakeknya menghibahkan sebidang tanah kepada yayasan di Wihara Dharma Jaya Toasebio. "Saat ini tanah yang dihibahkan telah menjadi sepenuhnya milik yayasan Wihara Dharma Jaya Tosebio," kata Arifin.

Kelenteng ini dibangun lagi mulai tahun 1751 dan pada tahun 1754 difungsikan sebagai tempat ibadah orang Tionghoa di Batavia. Kelenteng ini sempat dihanguskan pemerintah Hindia Belanda karena berkaitan dengan oknum yang terlibat dalam tragedi Kali Angke dan Geger Pecinan.

Dalam rangka memperjelas sejarah maka dibuatlah prasasti sejarah kelenteng, agar diketahui masyarakat dan wisatawan mancanegara.

Kevin Wu, Ketua Dharmapala Forum Aktivis Buddha bersatu (FABB) yang hadir pada kesempatan itu mengajak para pemuda untuk bangkit dan turut berperan aktif membangun semangat persaudaraan dan persatuan serta menjaga keberagaman.

 

Baca juga: PKL Petak Sembilan Diusulkan Pindah ke Pasar Glodok Gratis Sewa 3 Bulan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

1 hari lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.


Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

2 hari lalu

Petugas melayani umat Islam yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 4 April 2024.. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Masjid Istiqlal membuka layanan pembayaran zakat fitrah berupa 3,5 liter beras atau uang senilai Rp50.000 yang berlangsung hingga malam takbiran. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.


Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

13 hari lalu

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Penglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai acara buka puasa bersama TNI-Polri di Jakarta, Selasa, 2 April 2024. ANTARA/Laily Rahmawaty
Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.


Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

14 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?


Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

15 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama


Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

16 hari lalu

Umat muslim jamaah Masjid Aolia bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat, 5 April 2024. Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?


Vihara Dharma Bhakti Rutin Berikan Takjil Buka Puasa Gratis, Berikut Profilnya Klenteng Tertua di Jakarta Ini

19 hari lalu

Warga mengantre untuk mengambil makanan berbuka puasa yang disediakan oleh panitia di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta, Selasa, 28 Maret 2023. Vihara Dharma Bakti menyediakan ratusan menu makanan buka puasa Ramadan 1444 H bagi umat muslim di sekitar vihara yang berlangsung hingga 18 April 2023. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Vihara Dharma Bhakti Rutin Berikan Takjil Buka Puasa Gratis, Berikut Profilnya Klenteng Tertua di Jakarta Ini

Berikut profil Vihara Dharma Bhakti tiap tahun menyediakan menu takjil buka puasa gratis bagi umat Muslim di sekitar klenteng tertua di Jakarta itu.


BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

19 hari lalu

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (tengah)/Tempo-Mitra Tarigan
BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.


Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

24 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.


Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

33 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.