TEMPO.CO, Jakarta -Setelah sebelumnya direncanakan dapat beroperasi bulan November 2021, Stasiun Matraman, Jakarta Timur akhirnya resmi beroperasi pada Ahad lalu, 19 Juni 2022.
Peresmian Stasiun Matraman dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Yenny Wahid, dan Didiek Hartantyo beserta jajaran.
Stasiun Matraman didesain untuk menjadikan stasiun ramah bagi penyandang disabilitas. Stasiun ini sendiri mulai dibangun pada 2016 oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub dengan menghabiskan anggaran senilai Rp 34 miliar.
Diresmikannya Stasiun Matraman diharapkan bisa menjadi alternatif bagi para penumpang KRL.
Lokasinya yang ada di antara Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara, diharapkan dapat mengurangi kepadatan yang ada di dua stasiun itu. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan stasiun ini dapat mengakomodasi kunjungan hingga 10 ribu penumpang per hari.
Pembangunan Stasiun Matraman dimulai sejak pada 2016 lalu. Pembangunan Stasiun ini merupakan lanjutan dari pembangunan Double-Double Track (DDT) pada lintas Manggarai – Cikarang.
Terdapat 2 jalur KA di Stasiun Matraman. Bangunannya sendiri terdiri dari 2 lantai dengan luas bangunan 3.010 m2. Stasiun Matraman juga dilengkapi fasilitas 2 unit eskalator, 1 unit lift dan 2 tangga manual.
Melansir Tempo.co, Stasiun Matraman juga memiliki sejumlah fasilitas lain seperti loket, ruang pelayanan barang tertinggal, ruang laktasi, pos kesehatan, toilet, musala, fasilitas untuk pengguna disabilitas, lift dan eskalator serta area parkir.
Dari segi keamanan dan keselamatan, KAI Commuter sudah memasang kamera CCTV di sejumlah titik, alat pemadam kebakaran (APAR), dan sistem alarm kebakaran, KAI Commuter juga telah melengkapi Stasiun Matraman dengan penangkal petir.
Dilansir dari situs resmi KAI, sejak dilakukan uji coba pada 17 Juni 2022, terdapat rata-rata 1.230 pengguna KRL per hari yang menggunakan Stasiun Matraman hingga 19 Juni 2022.
HATTA MUARABAGJA
Baca : Stasiun Matraman Beroperasi, Menhub: Layani 10 Ribu Penumpang KRL per Hari
