TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Makro dan Keuangan Institute For Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengatakan dampak ekonomi langsung dari penyelenggaraan Formula E Jakarta 2022 mencapai Rp 597 miliar.
Menurut dia, perhitungan dampak ekonomi itu terdiri dari komponen alokasi belanja modal (capex), belanja operasional (opex), biaya komitmen Formula E, pembelian tiket, transaksi pengunjung UMKM, dan pengeluaran pengunjung.
"Besaran angka tadi akumulasi dari dampak ekonomi langsung memang proporsinya kami dapatkan dari komponen-komponen yang kami sebutkan tadi," kata dia dalam paparan media di GoWork Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Juni 2022.
Riza menyebut dampak ekonomi langsung dihitung mulai dari persiapan hingga pelaksanaan Formula E Jakarta. Nilai capex dari perhelatan tersebut mencapai Rp 213 miliar dan opex Rp 112 miliar.
Indef juga memasukkan komponen biaya komitmen alias commitment fee Formula E senilai 12 juta pound sterling atau Rp 216 miliar dan transaksi pengunjung UMKM sebesar Rp 4,54 miliar.
Mitch Evans Jaguar TCS Racing, Jaguar I-Type 5, celebrate after winning the 2022 Jakarta ePrix, 6th meeting of the 2021-22 ABB FIA Formula E World Championship, on the Jakarta International e-Prix Circuit in Jakarta, June 04, 2022. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Ada juga komponen pengeluaran pengunjung dan pembelian tiket Formula E yang totalnya Rp 52,4 miliar. Menurut Rizal, pengeluaran pengunjung yang menonton balap mobil listrik internasional itu menyentuh Rp 30,2 miliar.
"Direct impact (dampak ekonomi langsung) tadi ternyata kan meng-create nilai tambah yang juga signifikan," jelas dia.
Indef melakukan kajian soal dampak ekonomi langsung penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022. Analisis riset makro dilakukan sepanjang Maret-Mei 2022.
Tak cuma mengkaji dampak ekonomi langsung, Indef juga menganalisis kepuasan pengunjung terhadap gelaran Formula E. Indef menghimpun data-data dari 1.555 responden untuk pendekatan kuantitatif dan 71 responden untuk pendekatan kualitatif.
Formula E Jakarta cetak rekor jumlah penonton terbanyak
Federation Internationale de I'Automobile (FIA) mencatat bahwa Formula E Jakarta mencetak rekor dalam sejarah penyelenggaraan Formula E. FIA mencatat Formula E di Jakarta International E-prix Circuit ditonton lebih dari 13,4 juta pemirsa melalui siaran televisi di Indonesia. Angka tersebut merupakan yang terbesar yang pernah ada dalam sejarah kejuaran dunia mobil listrik itu.
Adapun untuk tiket yang terjual sebanyak lebih dari 60.000 orang yang datang langsung untuk menonton, termasuk tiket festival di Pantai Ancol. Tayangan Formula E yang diunggah di YouTube juga telah dilihat lebih dari 1,2 juta kali, serta konten di semua platform media sosial dengan total lebih dari 22,6 juta tayangan, mengalahkan semua pencapaian Foormula E yang telah ada hingga saat ini.
Pemeriksaan BPK atas Formula E Jakarta
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 mengungkapkan bahwa bahwa Pemprov DKI harus membayar biaya komitmen dengan total 36 juta pound sterling atau Rp 653,08 miliar untuk tiga musim penyelenggaraan Formula E Jakarta pada 2022-2024.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Chief Formula E Alberto Longo (kanan) berjalan di "grid line" sebelum dimulainya balapan Formula E Jakarta di Jakarta International E-Prix Circuit (JEIC) Ancol, Jakarta, Sabtu 4 Juni 2022. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pemerintah DKI seharusnya mengucurkan biaya komitmen per musim penyelenggaraan. Awalnya, Jakarta E-Prix dihelat selama lima musim sepanjang 2019-2024. Akan tetapi, balapan yang seharusnya digelar 2020 tertunda ke 2022 akibat pandemi Covid-19.
Dalam kontrak kerja sama pemerintah DKI dengan Formula E Operation (FEO) tercantum commitment fee yang setiap tahun wajib dibayarkan selama lima musim penyelenggaraan itu adalah 122,1 juta pound sterling. Commitment fee tercatat sebagai biaya tetap.
"Sedangkan asumsi biaya variabel berupa biaya pelaksanaan Formula E yang akan dikeluarkan oleh PT Jakpro adalah senilai Rp 1,23 triliun.
Pemerintah DKI, dikutip dari LHP BPK atas LKPD DKI 2021, telah membuat studi kelayakan baru yang dinyatakan sesuai oleh BPK RI. Hasilnya bahwa Formula E digelar dengan pembiayaan mandiri PT Jakpro dengan skema business to business (B2B).
PT Jakpro juga menegosiasi ulang atau renegosiasi ihwal nilai biaya komitmen yang semula sebesar 122,1 juta pound sterling untuk penyelenggaraan 2019-2024 menjadi 36 juta pound sterling untuk penyelenggaraan 2022-2024.
Baca juga: JakPro Sebut Tidak Ada Lagi Tambahan Commitment Fee untuk Formula E Jakarta