TEMPO.CO, Jakarta - Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memaparkan kontribusi penyelenggaraan Formula E Jakarta terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Kepala Pusat Makro dan Keuangan Indef M. Rizal Taufikurahman mengatakan sumbangan Formula E Jakarta terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta diperkirakan mencapai 0,08 persen atau Rp 2,638 triliun.
Artinya, penyelenggaraan Formula E berpotensi menyumbang 0,08 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Ibu Kota. Data Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta memperlihatkan bahwa ekonomi Jakarta pada Triwulan I 2022 tumbuh 4,63 persen secara year on year (yoy).
"Jadi yang Rp 2,6 triliun itu sebenarnya penjumlahan dari ekonomi langsung yang nilai tambah di-create dari kegiatan itu (Formula E)," kata dia dalam diskusi publik Dampak Penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022 yang digelar Indef di GoWork Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Juni 2022.
Taufik menyebut angka Rp 2,638 triliun merupakan dampak ekonomi total penyelenggaraan Formula E mulai dari persiapan hingga penyelenggaraan balapan. Angka ini terdiri dari dampak ekonomi langsung dan pertumbuhan PDRB atas terselenggaranya Jakarta E-Prix 2022.
Rizal menyampaikan potensi pertumbuhan PDRB Jakarta sebesar 0,105 persen atau Rp 2,041 triliun. Pertumbuhan ini terbentuk dari sejumlah indikator, yakni konsumsi rumah tangga naik 0,485 persen; investasi naik 0,32 persen; inflasi meningkat 0,034 persen; penyerapan tenaga kerja naik 0,091 persen; dan upah riil meningkat 0,121 persen.
Sementara dampak ekonomi langsung Formula E diproyeksikan mencapai Rp 597 miliar. Komponen dampak ekonomi langsung terdiri dari nilai belanja modal atau capex (Rp 213 miliar), belanja operasional atau opex (Rp 112 miliar), biaya komitmen alias commitment fee Formula E (12 juta pound sterling atau Rp 216 miliar), dan transaksi pengunjung UMKM (Rp 4,54 miliar).
Ada juga komponen pengeluaran pengunjung dan pembelian tiket Formula E yang totalnya Rp 52,4 miliar. Menurut Rizal, pengeluaran pengunjung yang menonton balap mobil listrik internasional itu menyentuh Rp 30,2 miliar.
Dia menuturkan perhelatan Formula E menggerakkan ekonomi daerah pada pelbagai sektor, seperti rekreasi dan jasa lainnya, komunikasi, jasa bisnis, transportasi, akomodasi dan restoran, serta lainnya.
"Jadi total ekonominya yang diperoleh dari kegiatan itu bukan ke perusahaan, tapi justru ke perekonomian Jakarta," jelas Rizal.
Formula E Jakarta terselenggara di sirkuit Ancol, Jakarta Utara pada 4 Juni 2022. Semula balapan mobil listrik internasional itu seharusnya diselenggarakan 2020, tapi mundur akibat pandemi Covid-19.
Pemerintah DKI Jakarta harus mengucurkan 36 juta pound sterling atau sekitar Rp 90,7 miliar untuk membayar biaya komitmen atau commitment fee selama tiga musim penyelenggaraan (2022-2024).
Baca juga: DPRD DKI Bakal Panggil JakPro soal Commitment Fee Formula E