TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Tebet Eco Park akan dibuka lagi jika perbaikan dan perawatan sudah selesai dilakukan.
“Ya, tunggu saja nanti dikabari, ya. Kalau sudah diselesaikan nanti akan kami cek kembali,” katanya saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Juni 2022.
Riza Patria berharap perawatan-perawatan yang dilakukan bisa membuat kondisi di sekitar taman yang terletak di Jalan Tebet Raya Timur, Jakarta Selatan itu lebih nyaman. Para pengunjung pun bisa lebih tertib dan teratur.
“Tidak ada lagi pedagang yang mengganggu ketertiban di pinggir jalan atau di trotoar. Parkir-parkir liar juga diharapkan tidak ada lagi karena akan mengganggu kenyamanan,” kata Riza.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta mengumumkan penutupan sementara Tebet Eco Park. Hal itu diumumkan melalui akun Instagram resmi Distamhut DKI pada Selasa, 14 Juni 2022.
Dalam gambar yang diunggah, dijelaskan bahwa penutupan sementara taman yang terletak di Jalan Tebet Raya Timur, Jakarta Selatan itu dalam rangka pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas sampai dengan akhir Juni 2022. “Terima kasih teman untuk antusiasme selama dua bulan ini. Untuk kenyamanan bersama Tebet Eco Park akan ditutup hingga akhir Juni,” cuit akun @tamanhutandki, Selasa.
Dalam cuitannya, Distamhut DKI meminta kepada masyarakat agar mengunjungi taman-taman cantik lainnya yang ada di Jakarta, sambil menunggu Tebet Eco Park dibuka kembali. Informasi mengenai taman-taman lainnya bisa diakses di laman resmi Ditamhut DKI.
“Eits, tapi jangan berkecil hati. Kami akan kembali. Nantikan pemberitahuan selanjutnya ya, Sampai jumpa,” katanya.
Warga Sekitar Tebet Eco Park Terganggu Parkir Liar
Seorang warga bernama Ricky Siahaan mengeluhkan dampak dari keramaian di Tebet Eco Park. Melalui akun Instagram @rickysiahaan, dia menjelaskan, dirinya adalah salah satu warga Tebet yang kena imbas kepadatan di sekitaran ruang terbuka hijau atau RTH yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 23 April 2022 itu.
"Saat ini, saya dan keluarga merupakan satu dari banyak bagian warga Tebet yang sudah sampai ke titik frustrasi dengan chaos yang diakibatkan @tebetecopark," tulis dia, Ahad, 12 Juni 2022.
Ricky membeberkan sejumlah persoalan. Pertama munculnya parkir liar di badan jalan. Padahal, jalan tersebut semula tidak diizinkan untuk parkir umum.
Kedua, pedagang kaki lima (PKL) membuka lapak jualan persis di depan rumah warga tanpa izin. Ketiga, sampah berhamburan akibat banyaknya pedagang di sekitar Tebet Eco Park. "Sampah menjadi problem harian warga sekitar," kata dia.
Baca juga: Cerita Pedagang Kopi di Tebet Eco Park, Berjualan Sejak Masih Taman Honda