TEMPO.CO, Jakarta - Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengapung di Danau Rawa Dongkal, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu, 2 Juni 2022. Mayat itu ditemukan petugas Unit Pengelola Kebersihan Tanaman dan Hutan berinisial T, 52 tahun, sekitar pukul 10.00 WIB.
Kapolsek Ciracas Komisaris Jupriono mengatakan identitas mayat tersebut adalah Oma Jaya Lukman, 30 tahun, asal Cibubur, seorang petugas kebersihan. Polisi tidak ditemukan adanya bekas luka setelah memeriksa kondisi jenazah.
"Setelah dilakukan cek TKP oleh petugas Polsek Ciracas ditubuh korban tidak ditemukan luka,baik bekas benda tumpul atau tajam," mata Jupriono dikutip dari keterangannya, Sabtu, 2 Juli 2022.
Jupriono menuturkan T menemukan mayat ini saat sedang menyiram tanaman di pinggir danau. Dia melihat mayat tersebut mengapung di Danau Rawa Dongkal. Mulanya, saksi mengira mayat itu adalah boneka yang mengapung karena sudah menghitam.
"Karena curiga dikerumuni lalat maka saksi memanggil temannya untuk memastikan ternyata itu benar mayat yang mengapung di danau," ucap Jupriono.
T menghubungi pihak kelurahan yang diterima oleh petugas piket Satpol PP dan meneruskannya ke pihak Polsek Ciracas. Petugas kepolisian datanf dan memeriksa mayat tersebut serta meminta keterangan saksi-saksi.
"Lalu ada saksi yang mengetahui bahwa saat sebelum kejadian korban sakit perut dan bermaksud buang air di pinggir danau namun saat itu saksi tidak melihat korban lagi," kata Jupriono.
terkait penemuan mayat ini, polisi telah memeriksa saksi, yaitu paman korban yang berinisial DK. Menurut pamannya itu, Oma sudah tidak terlihat dari dua hari lalu sejak Kamis 30 Juni 2022. Korban diketahui memiliki riwayat sakit epilepsi. "Korban dibawa ke RA. Polri untuk dilakukan Visum et revertum," ucap Jupriono.
Pihak keluarga, kata Jupriono, telah membuat pernyataan tidak menuntut pihak mana pun dan menolak mayat Oma diautopsi, Keluarga menerima kematiannya sebagai musibah atau takdir. "Karena sebelumnya korban sakit dan rencana keluarganya bahwa korban akan segera dibawa kekampung halaman korban di Subang untuk segera dimakamkan," ujar Jupriono.
Baca juga: Ajakan Berhubungan Intim di Balik Kasus Mayat Penuh Luka di Pinggir Tol