TEMPO.CO, Jakarta - Polsek Makasar, Jakarta Timur, menggelar turnamen bulu tangkis bagi para mantan pelaku tawuran yang sering berulah di wilayah hukumnya.
Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Budi Sartono mengatakan turnamen bulu tangkis yang digelar oleh Polsek Makasar itu merupakan inisiatif baik dalam pembinaan pelaku tawuran untuk menyalurkan semangat kepada hal positif. "Lebih baik kita berkeringat di lapangan karena olahraga, daripada kita berkeringat karena tawuran," kata Budi Sartono di Jakarta, Sabtu, 2 Juli 2022 dikutip dari Antara.
Budi menuturkan kegiatan turnamen bulu tangkis itu dapat menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat di Cipinang Melayu yang menjadi lokasi rawan tawuran di Jakarta Timur. "Sekali lagi saya apresiasi, ini langkah bagaimana mendekatkan Kepolisian dengan warga," ujar Budi.
Kapolsek Makasar Komisaris Zaini Abdillah Zainuri mengatakan sebanyak 64 orang eks pelaku tawuran dari usia anak hingga dewasa digembleng melakukan latihan rutin bulu tangkis di bawah bimbingan Polsek Makasar dan PB Tunas Permata untuk turnamen bulutangkis tersebut.
Pertandingan final turnamen bulu tangkis tersebut telah diadakan pada Jumat malam, 1 Juli 2022 yang memperebutkan hadiah berupa piala dan uang pembinaan.
"Jadi pertandingan bulu tangkis ini kami laksanakan di area yang sering terjadi tawuran jadi kita inisiatif menggelar lomba pelaku tawuran tersebut," ujar Zaini.
Emak-emak Minta Kapolda Bikin Ring Tinju untuk Pelaku Tawuran
Kejengkelan warga terhadap tawuran yang kerap terjadi di DKI Jakarta pernah disampaikan seorang emak-emak asal Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia meminta Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal fadil Imran membangun ring tinju yang ditujukan untuk pelaku tawuran.
"Dibuatkan ring, begitu, ya?" kata Fadil sedikit terkejut saat mendengar curhatan seorang ibu dalam acara capaian satu tahun Polda Metro Jaya, Kamis, 30 Desember 2021.
Perempuan bernama Ani Purwanti itu kemudian menyebut sejumlah wilayah di Tanah Abang yang kerap terjadi tawuran, seperti Kebon Kacang, Kebon Melati, dan Kebon Jahe. Fadil kemudian menebak lokasi tempat tinggal Ani.
Ani membeberkan tawuran di wilayah Tanah Abang biasanya terjadi tiap malam minggu. Hal itu, kata Ani, kerap terjadi karena anak-anak remaja di sana sering nongkrong. "Jadi anak-anak yang suka tawuran, dibikin tonjok-tonjokan aja ini, pak. Kalau satu lawan satu kan ketahuan yang bonyoknya," kata Ani
Fadil yang mendengar permohonan pembangunan ring tinju untuk pelaku tawuran itu tak langsung mengiyakannya. Namun dia mengatakan pihaknya saat ini sedang memfasilitasi balap liar yang kerap terjadi di Jakarta. "Boleh juga idenya, kami tampung dulu, ya," kata Fadil.
Baca juga: Kronologi Tawuran Maut di Jatinegara, Dipicu Saling Ejek di Media Sosial