Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencari Tahu Garis Nol Meridian Batavia Pelabuhan Sunda Kelapa

Reporter

image-gnews
Warga saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, 23 Januari 2018. Wisatawan sudah bisa mengunjungi Museum Bahari mulai hari ini, tetapi dengan keterbatasan kondisi museum yang belum pulih 100 persen. TEMPO/Subekti.
Warga saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, 23 Januari 2018. Wisatawan sudah bisa mengunjungi Museum Bahari mulai hari ini, tetapi dengan keterbatasan kondisi museum yang belum pulih 100 persen. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Dinas Kebudayaan DKI Jakarta membuka Ruang Pameran Garis Nol (Titik Nol) Meridian Batavia di Museum Bahari yang dimukai sejak Rabu, 6 Juli 2022. 

Pameran ini untuk mengingat sekaligus menyebarkan informasi penting mengenai aktivitas pelayaran di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa pada masa lalu.

Peresmian ruang pameran tersebut sekaligus bertepatan dengan Hari Jadi Ke-45 Museum Bahari Jakarta.

Kepala Dinas Kebudayaan Iwan Henry Wardhana mengatakan pada pameran ditunjukkan sejumlah koleksi navigasi mengenai Garis Nol (Titik Nol) Meridian Batavia beserta penjelasan lengkap seputar aktivitas pelayaran tempo dulu.

“Kehadiran ruang pameran ini menjadi bukti bagi masyarakat bahwa keberadaan aktivitas yang berada di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa pada masa lalu di garis nol (titik nol) meridian tersebut,” ujar Iwan seperti dikutip dari Antara.

Sistem referensi koordinat untuk pelayaran di Jakarta tempo dulu menggunakan bujur nol derajat atau meridian di menara sinyal yang dibangun pada 1839, tepatnya saat ini ada di kawasan Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan Nomor 1, Penjaringan, Jakarta Utara.

Garis nol (titik nol) meridian Jakarta tempo dulu itu masih digunakan untuk produksi peta Indonesia hingga tahun 1942, meski meridian Greenwich di London, Inggris, sudah diterima secara universal sebagai meridian utama sejak 1883 hingga kini.

Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari mengatakan, penyelenggaraan pameran itu juga ditujukan untuk menjelaskan persepsi dan narasi yang beredar di masyarakat mengenai titik nol di Menara Syahbandar adalah acuan waktu kapal.

Mis'ari mengatakan, pemahaman masyarakat selama ini mengenai titik nol atau garis nol sebagai acuan waktu perahu itu seperti yang ada di tugu nol kilometer Yogyakarta dan titik nol kilometer Indonesia di Pulau Weh, Sabang, Aceh.

Padahal, garis nol yang dimaksud merupakan garis bujur nol yang sangat diperlukan pada masa aktifnya perdagangan di kawasan Sunda Kelapa saat itu.

Dengan demikian, Museum Bahari berinisiatif menyajikan informasi yang lebih akurat terkait sejarah garis nol (titik nol) meridian tersebut melalui ruang pameran ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebenarnya, titik nol atau garis nol yang berada di Museum Bahari ini merupakan keinginan waktu yang benar saat berlayar," kata Mis'ari.

Harapannya, pameran itu nantinya dapat menjadi pengingat sejarah bagi masyarakat serta memberikan manfaat bagi keberlangsungan informasi seputar sejarah di Jakarta.

Gedung Menara Sinyal berlokasi di kawasan Menara Syahbandar, tepatnya ada di atas bekas Bastion (Selekoh) Culemborg atau benteng sekaligus tembok pertahanan Kota Batavia yang dibangun sekitar tahun 1645, seiring dengan pembuatan tembok keliling Kota Batavia di tepi Barat.

Pada gedung itu tersimpan sebuah jam yang paling akurat beserta perlengkapannya. Kemudian pada atapnya didirikan sebuah sinyal waktu tetap yang dapat dilihat dari jarak dekat.

Dengan mengamati sinyal harian itu, awak-awak kapal yang berlabuh di Teluk Batavia bisa menyesuaikan jam kapal mereka.

Pada masa itu, penjaga waktu tetap sangat dibutuhkan oleh pelayar untuk menentukan posisi mereka selama perjalanan di laut.

Kemudian, di sebelah kanan gedung di mana garis nol (titik nol) itu berada, dibangun Menara Syahbandar. Menara ini dibangun pada tahun 1839, yang berfungsi sebagai menara pengawas dan pengatur lalu lintas bagi kapal-kapal yang keluar-masuk Kota Batavia melalui jalur laut.

Sebelum aktivitas berpindah ke Pelabuhan Tanjung Priok, Menara Syahbandar memiliki fungsi sebagai pabean atau tempat orang-orang mengumpulkan pajak atas barang-barang yang dibongkar di Pelabuhan Sunda Kelapa. 

Baca juga: Kota Tua Segera Punya Trotoar Nyaman, Proyek Revitalisasi Anies Baswedan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

15 hari lalu

Jalur trem yang pernah digunakan di Jakarta dari zaman Hindia Belanda hingga awal masa kemerdekaan Indonesia yang terdapat di Kota Tua, Jakarta Barat. (TEMPO/Mila Novita)
Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.


Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

15 hari lalu

Meriam Si Jagur di Kota Tua, Rabu, 2 April 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Dulu, meriam Si Jagur diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana.


Tarif Sewa Teater TIM dan Gedung Kesenian Naik, Seniman Cemas Efek ke Penonton

16 Januari 2024

Butet Kartaredjasa  dalam pertunjukan seni teater
Tarif Sewa Teater TIM dan Gedung Kesenian Naik, Seniman Cemas Efek ke Penonton

Tarif sewa Teater Besar TIM kini mencapai Rp 50 juta per hari. Simak rincian tarif penyewaan gedung yang dikelola Dinas Kebudayaan DKI.


Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta


Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Musisi Betawi: Seniman Dapat Apa?

15 Januari 2024

Foto udara proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Maret 2022. Pengerjaan revitalisasi TIM yang dimulai pertengahan tahun 2019 tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Musisi Betawi: Seniman Dapat Apa?

Musisi Betawi Muhammad Amrullah alias Kojek merespons soal kebijakan Pemprov DKI menaikkan tarif sewa gedung pertunjukan.


Dinas Kebudayaan DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan Seni Budaya, TIM Rp 50 Juta per Hari

15 Januari 2024

Foto sebelum dan sesudah Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Kamis 23 Juni 2022. GKJ merupakan bangunan tua peninggalan bersejarah pemerintah Belanda yang hingga kini masih berdiri kokoh di Jakarta.  TEMPO/Subekti.
Dinas Kebudayaan DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan Seni Budaya, TIM Rp 50 Juta per Hari

Dinas Kebudayaan DKI memberlakukan tarif baru sewa gedung pertunjukan seni budaya. Sewa teater besar TIM capai Rp 50 juta per hari.


Tahukah Singkatan DCI, Sebutan Sebelum DKI Jakarta?

30 Desember 2023

Pemudik berjalan menuju bus saat mengikuti program Mudik Gratis DKI Jakarta Tahun 2023/1444 H di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin 17 April 2023. Pemprov DKI Jakarta menggelar mudik gratis angkutan lebaran 2023 menggunakan bus sebanyak 284 unit dengan jumlah pemudik sekitar 13.541 orang dengan tujuan 19 kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan Sumatera. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tahukah Singkatan DCI, Sebutan Sebelum DKI Jakarta?

Daerah Khusus Ibu Kota atau DKI Jakarta dulunya sering disebut DCI. Apa artinya dan bagaimana sejarahnya?


Libur Natal dan Tahun Baru, 12 Museum di Jakarta Tutup

25 Desember 2023

Suasana wisata Taman Prasasti, Jakarta Pusat, 28 Juni 2017. TEMPO/INGE KLARA
Libur Natal dan Tahun Baru, 12 Museum di Jakarta Tutup

Sebanyak 12 museum yang dikelola Dinas Kebudayaan DKI Jakarta tutup sementara dalam rangka libur hari Natal dan tahun baru atau Nataru.


DPRD DKI Setujui Anggaran Modernisasi Museum Wayang Rp 30 Miliar

15 Oktober 2023

Suasana pagelaran wayang kulit Surakarta di Museum Wayang, Jakarta, Minggu, 24 September 2023. Pagelaran dengan lakon Gathutkaca Wisuda tersebut menjadi yang terakhir pada tahun ini dikarenakan akan dilakukan perawatan pada Museum Wayang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
DPRD DKI Setujui Anggaran Modernisasi Museum Wayang Rp 30 Miliar

Museum Wayang di Kota Tua Jakarta akan dimodernisasi dengan memasukkan unsur teknologi. DPRD DKI setujui anggaran Rp 30 miliar.


Arkeolog Sesalkan Kebakaran Museum Nasional, Kaitkan dengan Museum Bahari

26 September 2023

Polisi memperketat pengamanan di Museum Nasional pada Selasa, 19 September 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Arkeolog Sesalkan Kebakaran Museum Nasional, Kaitkan dengan Museum Bahari

Kebakaran Museum Nasional Indonesia pada 16 September 2023 menyisakan banyak cerita.