TEMPO.CO, Jakarta - Terduga pelaku pelecehan seksual di dalam angkot M44 membantah tuduhan korban. Kepada sopir, ia mengaku ingin mengambil dompet yang ada di dalam jaketnya.
Keterangan ini disampaikan oleh sopir angkot M44 tersebut saat menghadiri pemeriksaan sebagai saksi oleh polisi. “Pada saat ditanya sopir angkot, pelaku bilang hanya mengambil dompet yang ada di jaketnya," kata Kanit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Mariana Widyastuti saat ditemui, Jakarta, Jumat, 8 Juli 2022 dikutip dari Antara.
Sopir angkot tersebut mengatakan pada awalnya melihat korban menangis kemudian melihat pria yang direkam oleh korban.
Namun sopir angkot tersebut menuturkan pria yang menjadi terduga pelaku pelecehan ini hanya mengambil dompet yang ada di jaketnya.
Selain sopir angkot, polisi menetapkan korban atau pelapor sebagai saksi sehingga saksi kini berjumlah dua orang.
Adapun barang bukti yang disita polisi, yakni telepon genggam korban yang digunakan untuk merekam terduga pelaku.
Sementara itu, polisi berupaya untuk mengejar pelaku namun harus mengumpulkan bukti terlebih dahulu untuk memperkuat penyelidikan. "Kami sedang menyebarluaskan operasional kami untuk melakukan upaya mengejar terhadap pelaku. Tapi sebelumnya kami kumpulkan bukti-bukti dulu," tuturnya
Polisi Minta Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Menyerahkan Diri
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Ridwan Soplanit meminta kepada terduga pelaku pelecehan seksual ini untuk kooperatif dan menyerahkan diri, sebelum pihak kepolisian melakukan tindakan tegas saat pengejaran.
“Kami imbau kepada siapa saja yang merasa menjadi pelaku dalan kasus ini untuk segera menyerahkan diri, kami imbau untuk kooperatif,” ujar Ridwan dikutip dari keterangannya, Jumat, 8 Juli 2022.
Soplanit mengatakan, saat ini pihaknya terus menyelidiki kasus ini. Penyelidikan dilakukan mulai dari meminta keterangan saksi di tempat kejadian perkara dan mempelajari video yang dilampirkan sebagai barang bukti pelaporan.
“Tentunya kami pelajari dulu pelaporannya, dan kami akan usut semua pelaporan yang dibuat oleh masyarakat,” kata Ridwan.
Dugaan pelecehan seksual ini viral di media sosial. Dalam video yang viral, disebutkan korban memperoleh pelecehan seksual saat kondisi angkot cukup ramai. Pelaku duduk di bangku sisi kanan yang berisi empat orang dan duduk paling pojok di belakang. Adapun korban duduk di sampingnya.
Saat itu, pelaku memasukkan tangannya ke dalam jaket dan menaruh tas nya di bagian depan badannya. Lalu, pelaku mulai melakukan pelecehan seksual yang disadari oleh korban. Korban langsung menepis tangan pelaku sambil pindah tempat duduk dan memvideokan wajah pelaku.
Baca juga: Kekerasan Seksual Santriwati di Depok, Polda Metro Jaya Akan Sita Barang Bukti