TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya turut memberi perhatian terhadap remaja Citayam, Depok dan Bojonggede, Bogor yang banyak mendatangi Terowongan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, dan berkumpul di sana.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, para remaja tersebut memang tidak masalah mendatangi lokasi dan nongkrong di sana. Namun, dia mengingatkan saat ini situasi Indonesia masih Pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, dia mengimbau supaya mereka tidak berkerumun di lokasi itu. "Saya rasa tidak bisa dipersalahkan. Tetapi tentunya kita juga menghimbau dalam situasi pandemi ini untuk tidak melakukan kumpul-kumpul dengan jumlah yang banyak," kata Zulpan di kantornya, Jumat, 8 Juli 2022.
Zulpan berujar, jika mereka memang masih mau berkumpul di ruang terbuka itu, harus tetap menaati aturan yang berlaku. Misalnya, dia mencontohkan, batas waktu berkumpul di lokasi itu adalah hanya sampai pukul 22.00 WIB.
"Kemarin juga sudah ada pernyataan dari pimpinan daerah termasuk kita (kepolisian) menyampaikan bahwa pembatasan hanya sampai jam 22.00 WIB. Kalau masih ada kumpul-kumpul kita menghimbau untuk membubarkan," ujar Zulpan.
Gaya para remaja saat mengunjungi kawasan Dukuh Atas, di Sudirman, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi fenomena munculnya remaja Citayam, Depok dan Bojonggede, Bogor yang banyak mendatangi Terowongan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Dia menjelaskan bahwa lokasi yang sudah dibangun tersebut memang disediakan sebagai ruang yang menyetarakan.
Dia mengingat beberapa tahun lalu, Jalan Sudirman hanya dimiliki oleh mereka yang bekerja di wilayah itu saja, dan orang luar tidak bisa menikmatinya. Jalan terbesar di Jakarta itu, kata Anies, hanya dimiilki oleh mereka yang bekerja, namun kebanyakan mereka membawa kendaran pribadi. Begitu sampai kantor, masuk dan keluar pakai kendaraan pribadi.
"Tidak ada yang berjalan kaki antar gedung, ada pertemuan antar gedung enggak ada yang jalan kaki," ujar dia di Thamrin Nine Complex pada Kamis, 7 Juli 2022.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengistilahkan fenomena anak Citayam nongkrong di Terowongan Kendal itu sebagai demokratisasi Jalan Sudirman, menjadi milik semua. Juga siapa saja bisa datang menikmati, mulai dari orang tua hingga anak-anak bisa datang dan bisa mendapatkan inspirasi.
Baca juga: Anies Baswedan Soal Fenomena SCBD: Demokratisasi Jalan Sudirman