Tidak Ada Tempat Seperti Dukuh Atas di Depok
Seorang remaja bernama Muhammad Fajar asal Depok mengatakan bahwa dirinya baru dua kali datang ke tempat yang ramai di media sosial itu. Remaja kelas VIII SMP itu mengaku datang ke Dukuh Atas karena tempatnya bagus. “Enggak ada di Depok tempat kayak gini. Mau main saja,” ujar dia pada Kamis, 14 Juli 2022.
Teman Fajar, Muhammad Fandi mengatakan datang ke Dukuh Atas dengan menggunakan KRL. Siswa kelas satu SMK itu hanya ingin bermain ke Dukuh Atas dan sudah keempat kalinya. “Jajan saja paling beli es doang, sama pengen main saja,” katanya.
Di lokasi tempat Fajar dan Fandi nongkrong juga terlihat ada kedai kopi, booth yang menjual makanan ringan, hingga pakaian. Selain itu, ada juga penjual kopi keliling, siomay, dan warung nasi bebek di gang sekitaran Jalan Jenderal Sudirman. Beberapa remaja juga terlihat membeli jajanan itu.
Selain itu ada beberapa tenda tim pengamanan juga dididirikan di beberapa sudut. Mereka dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta. Sesekali para petugas berseragam dinas itu juga berkeliling untuk memberikan peringatan kepada para remaja SCBD agar tidak membuang sampah sembarangan.
Gaya para remaja saat mengunjungi kawasan Dukuh Atas, di Sudirman, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. Kawasan tersebut tengah viral lantaran banyak dikunjungi pemuda-pemudi yang berasal dari Citayam dan Bojonggede. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas kebersihan berseragam oranye juga kerap hilir mudik membersihkan sampah di lokasi. "Kasih jalan untuk kendaraan yang lewat ya," kata salah satu petugas Satpol PP dengan toa putih memberikan peringatan kepada fotografer yang menghalangi jalan kendaraan.
Humas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Yogi Ikhwan mengatakan, mengerahkan 15 petugas gabungan untuk memantau di lokasi per shift, pagi, siang, sore, dan malam hari. “Tapi saat ramai, misalnya weekend kita tambah petugas biasanya,” ujar dia saat dihubungi pada Kamis, 14 Juli 2022.
Di salah satu titik di taman juga dipasang spanduk peringatan. “Pengumuman: dilarang makan dan minum di areal ini, dilarang membuang sampah di areal ini, dilarang berjualan di areal ini, dan dilarang parkir di areal ini,” demikian bunyi peringatannya.
Meski Pemprov DKI mendukung dan mengapresiasi fenomena remaja SCBD dan Citayam Fashion Week, para ABG tetap harus menjaga kebersihan dan ketertiban di tempat itu. Yogi juga membenarkan aturan itu. Bahkan, DLH DKI juga melakukan operasi tangkap tangan (OTT) bagi siapapun yang membuang sampah sembarangan. “OTT dilakukan setiap saat, pagi, siang, sore, dan malam hari, dengan persuasif dan menerapkan sanksi sosial simpatik.”
Baca juga: Citayam Fashion Week, Sandiaga Uno Mau Kasih Beasiswa Remaja SCBD