TEMPO.CO, Bogor - Banjir, longsor, dan tanah bergerak terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Bogor imbas hujan yang mengguyur sejak Jumat sore hingga Sabtu siang ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat belasan ribu masyarakat terdampak.
"Dari pendataan hingga saat ini, tercatat ada 16.240 jiwa yang berada di sebelas kecamatan di Kabupaten Bogor terdampak bencana alam longsor, banjir hingga tanah bergerak. Kami masih melakukan pendataan," kata staf Kedaruratan dan Logistik (Ratik) BPBD Kabupaten Bogor, Jalal. Sabtu, 16 Juli 2022.
Jalal mengatakan bencana alam itu terjadi di sebelas kecamatan, sepuluh di antaranya terjadi banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan. Lalu, untuk bencana tanah bergerak hanya terjadi di satu kecamatan. Saat ini, menurut Jalal, BPBD sudah mengevakuasi dan memberi pertolongan pertama kepada warga yang terdampak.
Sepuluh kecamatan yang terdampak banjir dan longsor adalah: Kecamatan Dramaga, Kemang, Sukaraja, Ranca Bungur, Bojong Gede, Cibinong, Gunung Putri, Citeureup, Cigudeg dan Jasinga. Sedangkan satu kecamatan yang mengalami tanah bergerak, hanya terjadi di Kecamatan Jonggol.
"Hasil catatan BPBD di semua wilayah Kabupaten Bogor, ada belasan ribu terdampak. Lalu, kami mencatat sedikitnya ada 337 jiwa mengungsi akibat bencana alam yang terjadi dalam dua hari ini," ucap Jalal menjelaskan.
Jalal mengatakan, BPBD masih mendata dan memantau ke sejumlah titik bencana alam, hingga melakukan penyelamatan kepada sejumlah warga yang terdampak.
Menurut Jalal, ketinggian air di sejumlah titik pun sudah berkurang. "Yang tadinya banjir sedagu orang dewasa kini sudah stabil hanya semata kaki.
Untuk kejadian tanah longsor pun, kata dia, sudah dilakukan pembersihan material tanahnya dibantu dengan warga sekitar.
M.A MURTADHO