TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan data yang dikumpulkan kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dimanfaatkan sebagai salah satu dasar pembuatan kebijakan. Dia menyebut, pemerintah DKI terbantu dengan hasil kerja PKK.
"Kami di dalam menjalankan kegiatan pemerintah terbantu sekali, khususnya dalam hal kesejahteraan sosial," kata dia usai acara apresiasi kader PKK, Jakarta Menyapa, di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu malam, 16 Juli 2022.
Beberapa kebijakan yang mengacu pada data PKK seperti pendidikan dan penyaluran bantuan sosial alias bansos. Menurut Anies, para kader PKK menyambangi rumah-rumah warga untuk menghimpun data terkini.
Misalnya data ihwal pengeluaran per keluarga. Informasi tersebut lantas dimasukkan ke dalam sistem aplikasi milik PKK bernama Carik Jakarta.
Tak hanya itu, data Carik Jakarta juga dipakai untuk sinkronisasi data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta. Anies berujar, data yang dikumpulkan kader PKK lebih akurat dan memperkaya informasi.
"Sekarang data itu dipakai untuk hampir semua urusan," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Ketua TP PKK Fery Farhati menuturkan kader PKK se-DKI berjumlah lebih dari 80 ribu orang. Para kader terus memperbarui data keluarga, contohnya soal kelahiran dan kematian. Biasanya kader PKK rutin menghimpun data mutakhir setiap enam bulan atau setahun sekali.
"Yang repotnya mungkin pertama kali, karena pertama kali itu harus mendata semua (data)," terang istri Anies Baswedan ini.
Fery menceritakan salah satu pengalaman PKK bekerja sama dengan petugas pemadam kebakaran. Mereka mendata jumlah steker atau colokan listrik yang menumpuk dan rawan kebakaran.
Setelah kerja sama berjalan, lanjut dia, kasus kebakaran di Ibu Kota menurun signifikan. Fery Farhati tak mendetailkan angka persis penurunan kasus tersebut.
"Jadi kader ini bekerja tanpa ada berita, tapi manfaatnya dirasakan," ujar dia.
Baca juga: Gelar Acara Apresiasi untuk Ibu-Ibu PKK, Anies: Perjumpaan Kita yang Terakhir