PPDB SMA/SMK Tahun 2022 jadi yang terburuk
Menurut Imron praktek ungutan liar, jual beli bangku dan rekomendasi Dewan itu menjadikan PPDB SMA/ SMK tahun 2022 dianggap yang terburuk sepanjang PPDB berlangsung secara dalam jaringan (daring) beberapa tahun terakhir.
"Tak sedikit kritik dan protes dari berbagai elemen masyarakat baik secara perorangan maupun organisasi soal PPDB ini. Termasuk sejumlah pengaduan yang masuk ke Inpekstorat Banten secara langsung, tak satupun yang mendapat respon dari pihak Dinas Pendidikan Banten,'' kata Imron.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tabrani belum merespon telepon dan WhatsApp Tempo terkait problematika paska PPDB 2022 ini.
Adapun sejumlah anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten yang diduga mengeluarkan rekomendasi penerimaan siswa ke sekolah di Tangerang Raya tak semuanya mau buka suara.
Tempo menghubungi nama-nama anggota Komisi V seperti Nawa Said Dimyati, Iskandar, Yeremi Mendrofa dan Hilmi Fuad. Dari ke empat orang itu Hilmi Fuad membalas singkat pesan WhatsApp Tempo dengan tulisan pendek, "ke pimpinan saja, satu pintu."
Adapun Nawa Said Dimyati atau akrab disapa Cak Nawa menyebut saat ini ia sudah tidak menjadi kordinator Komisi 5 melainkan Koordinator Komisi 2 Bidang Ekonomi. "Jadi saya tidak tahu apakah itu surat dibuat oleh anggota Komisi 5 atau bukan," kata Nawa Said.
Nawa Said juga mengatakan surat keluar DPRD Propinsi Banten hanya bisa dikeluarkan oleh pimpinan DPRD.
Anggota DPRD Banten menyebut surat tersebut tidak melanggar...