TEMPO.CO, Jakarta - Sempat curhat ingin gabung ke DKI Jakarta, Wali Kota Depok Mohammad Idris kini menarik ucapannya tersebut. Alasannya, masih banyak proyek di Kota Depok yang membutuhkan bantuan Provinsi Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Idris saat melakukan klarifikasi ucapannya yang menimbulkan kegaduhan hingga dikritik Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan disindir Gubernur Ridwan Kamil.
“Kota Depok dengan keterbatasan SDM, dengan keterbatasan penyelesaian persoalan-persoalan tapi alhamdulillah, mendapat perhatian besar dari Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Pak gubernur,” kata Idris saat konferensi pers, Rabu 20 Juli 2022.
Idris menjelaskan, peran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pembangunan Kota Depok cukup besar, diantaranya proyek Underpass Dewi Sartika yang sebagian dananya dibantu melalui APBD Provinsi Jabar.
“Banyak sekali aspirasi Kota Depok ini didengar bahkan direalilsasi, antara lain masalah underpass, ini akan mengurangi kemacetan yang luar biasa di Dewi Sartika dari Jalan Raya Sawangan,” kata Idris.
Selain itu, lanjut Idris, ada beberapa bantuan pembangunan dari Provinsi Jawa Barat yang masih menunggu realisasinya.
“Tahun depan mudah-mudahan bisa direalisasi Masjid Margonda Raya, kita sedang merayu terutama taman hutan kota yang ada di wilayah barat, creative center, dan banyak sekali,” kata Idris.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris berkelit dengan tidak mengakui dirinya mengungkapkan Depok ingin bergabung ke DKI Jakarta. Padahal, dalam video berdurasi 32 detik, terekam jelas, politikus PKS itu ingin Depok masuk Jakarta.
"Masalah banjir, masalah apa, bisa selesai semua. Kalau satu gubernur Jakarta Raya, Depok masuk ke Jakarta," kata Idris usai melaksanakan solat Idul Adha 1443 H di Kecamatan Cimanggis pada Minggu, 10 Juli 2022.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Wali Kota Mohammad Idris Bantah Pernah Usul Depok Gabung Jakarta Raya