TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo angkat bicara tentang pagar tribune yang roboh saat grand launching Jakarta International Stadion (JIS) . Menurut dia, kejadian itu merupakan hal yang memalukan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Baru saja diresmikan dan selesai dibangun bahkan pertama kali dipakai, masa sudah roboh, ini memalukan sekali. Pemprov DKI harus mengevaluasi PT Jakarta Propertindo atau Jakpro dan kontraktor yang membangun JIS tersebut," ujar dia lewat keterangan tertulis pada Senin, 25 Juli 2022.
Anggara juga meminta Pemprov DKI mengecek ulang semua fasilitas dan bangunan di JIS. Dia ingin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan bahwa stadion tersebut sudah layak dipergunakan secara massal dan berkualitas.
Politikus PSI itu juga menyinggung gembar-gembor saat awal pembangunan JIS yang akan menggandeng engineering asal Inggris yang merancang Olympic Stadium, kandang Arsenal Emirates Stadium, dan Tottenham Hotspur Stadium di London. “Tapi baru sekali digunakan sudah ada bagian yang roboh," katanya.
Pria yang menjabat Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI itu juga menyebut jumlah penonton Grand Launching JIS kemarin masih di bawah kapasitas stadion tersebut. Jaklingko mengklaim hanya menjual 64.000 tiket, sedangkan kapasitas penonton di JIS bisa menampung hingga 82.000 penonton.
Sejumlah penonton berdiri di pagar pembatas yang roboh saat peresmian Stadion Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Ahad, 24 Juli 2022. Pagar itu roboh sekitar pukul 17.37 WIB, saat penampilan hiburan dari grup musik. ANTARA/Muhammad Adimaja
Menurut Anggara hal itu menjadi perhatian para anggota dewan. Karena stadion akan digunakan secara intensif untuk beragam kegiatan. “Jangan sampai konstruksi JIS tidak mendukung, bahkan ada roboh-roboh lainnya menyusul. Apalagi sampai menelan korban. Pemprov harus segera benahi hal ini," ujarnya.
Anggara juga mengkritisi respons Gubernur DKI Anies Baswedan yang menyatakan pagar tribun roboh gara-gara euforia The Jakmania, supporter Persija Jakarta. Dia menilai tidak elok menyalahkan euforia The Jakmania sebagai penyebab robohnya pagar tribun stadion.
Keriuhan dan kegembiraan di stadion, kata Anggara, adalah hal yang wajar, dan memang itu peruntukannya. “Jangan seolah-olah gubernur cuci tangan soal ini," ujar Anggara.
Dia juga menilai kasus yang terjadi di JIS sebetulnya sama dengan Taman Honda yang saat ini menjadi Tebet Eco Park, yang belum 100 persen selesai tapi sudah diluncurkan. “Jangan sampai muncul dugaan hanya untuk mengejar masa farewell gubernur," ucap dia.
Baca juga: Pagar JIS Roboh, Jakmania Minta Evaluasi, dan Bandingkan dengan GBK yang Aman