TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani meminta pemerintah dan pemangku kepentingan tidak menutup Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Menurut Zita, fenomena yang dibuat para remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok) itu sebetulnya juga ada di kota-kota besar negara lain seperti di Stasiun Harajuku Jepang, Gangnam di Korea Selatan, serta New York di Amerika Serikat.
"Di situ juga ada, jadi bukannya kita tutup tapi kita fasilitasi menjadi sebuah fenomena ekonomi yang lebih baik, lebih rapi, dan lebih tertata," kata Zita di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022.
Keberadaan remaja yang berpakaian nyentrik itu malah memunculkan tren baru dan menjadi simbol fesyen di negaranya. Zita mengatakan, Citayam Fashion Week (CFW) sebetulnya juga bisa menjadi penggerak roda ekonomi baru bagi Indonesia.
"Saya kemarin ke lokasi Citayam Fashion Week hari Sabtu. Positifnya UMKM tumbuh semua, kedai-kedai kopi, kedai-kedai rumah makan, kaki lima. Semuanya yang tadinya sepi, ramai sekali. Jadi roda ekonomi berputar," ujar Zita.
Suasana di zebra cross kawasan Dukuh Atas yang dijadikan catwalk Citayam Fashion Week, di Jakarta, Minggu, 24 Juli 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Dia berpendapat tugas pemangku kebijakan dalam menyikapi fenomena itu bukanlah menutup kawasan yang menjadi ruang berkreasi anak-anak itu. Pemprov DKI dapat memperbaiki sisi negatifnya, seperti kawasan itu menjadi kotor, terlalu banyaknya anak di bawah umur, dan terganggunya lalu lintas.
"Memang sih harus diatur kalau menurut saya supaya boleh diadakan Jumat, Sabtu, dan Minggu kayak misalnya dibikin saat CFD kan ini fenomena bagus loh, di Jepang ada Harajuku dan nggak distop sama pemerintahnya, justru itu menjadi ikon," kata Zita.
Wakil Ketua DPRD DKI dari fraksi Partai Amanat Nasional itu mengatakan pengelolaan CFW juga jangan menjadi alasan untuk memaksa mereka pindah ke lokasi lain yang ditentukan. Sebaliknya, Pemprov DKI harus memberikan edukasi kepada mereka supaya aktivitasnya bisa didistribusikan ke wilayah Jakarta lainnya.
"Saya kemarin mengajak Roy ke BKT karena di Jakarta Timur Kita juga butuh untuk menghidupkan ekonomi kita kan, jadi enggak boleh memaksa ya tapi kita boleh memfasilitasi misalnya hari Jumat di Dukuh Atas, Sabtu di BKT, lalu di PIK misalnya," kata Zita.
Wagub DKI Usul 7 Opsi Lokasi Citayam Fashion Week
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengusulkan tujuh tempat alternatif untuk pelaksanaan CFW sebagai pengganti lokasi di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Tujuannya agar tidak mengganggu lalu lintas dan kenyamanan warga lain yang menggunakan kawasan itu.
"Fashion show bukan tidak boleh, tapi cari waktu yang tidak mengganggu belajar mengajar, kemudian masalah tempatnya, kami juga sama-sama berunding," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin.
Adapun tujuh lokasi itu di antaranya Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) yang cukup luas dan ada tribun untuk penonton duduk. Opsi kedua di Taman Lapangan Banteng, selanjutnya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Senayan, Kemayoran, pusat perbelanjaan Sarinah dan Kota Tua.
"Senayan, itu kan luas, bisa ditanya nanti, ke Setneg. Mau lebih luas lagi di Kemayoran, nanti kami tanya di Setneg juga, itu kan luas. Lalu di Sarinah yang dulu dibangun Bung Karno, sekarang direnovasi jadi tambah keren," ucap Riza.
Sedangkan Kota Tua, lanjut dia, saat ini sedang tahap revitalisasi yang diperkirakan selesai pada September 2022. "September mudah-mudahan selesai, itu keren, itu juga bisa. Jadi, saya tahu yang hadir di situ juga sebagian yang biasa hadir di pelataran Kota Tua, karena di situ sedang direnovasi pindah ke sini, nanti bisa kembali lagi ke situ," kata Riza.
Polisi Blokade Zebra Cross Citayam Fashion Week
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarduin menjelaskan dua mobil polisi memang diletakkan di zebra cross itu kemarin malam sekitar pukul 19.00.
"Sudah dibuka, kita tentunya melihat, itu namanya rekayasa lalu lintas di mana simpul-simpul yang menyebabkan kemacetan lalu lintas itu harus diantisipasi dulu," ujar Komarudin dikutip dari keterangannya, Selasa, 26 Juli 2022.
Dua petugas kepolisian melakukan pengamanan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu 24 Juli 2022. Petugas gabungan TNI/Polri, Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan melakukan pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas di sekitar kawasan Citayam Fashion Week karena semakin banyak warga yang memenuhi kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Dudy Yanuwardhana
Komarudin berpendapat, keberadaan remaja SCBD di Dukuh Atas sudah sangat ramai sehingga mengganggu lalu lintas saat pulang kerja. Apalagi, kawasan itu kini menyedot perhatian orang.
"Ditambah kegiatan itu tambah parah, makanya simpul-simpul itu kita urai dulu. Tadi masalahnya bukan hanya mereka gunakan zebra cross tapi yang foto-foto tumpah ke sana sehingga menutup akses," ucap Komarudin.
Menurut Komarudin, saat ini polisi dan pemangku kepentingan lainnya belum berencana memblokade penuh kawasan Citayam Fashion Week. Blokade akan dilakukan jika penggunaan fasilitas publik, seperti zebra cross tersebut tak kunjung normal. "Sepanjang zebra cross digunakan secara normal tidak perlu itu. Tapi digunaka orang bolak balik bergaya di situ, termasuk juru foto buat konten semua tumpah ke jalan ini tentu harus diurai dulu," ujarnya.
Baca juga: Ke Citayam Fashion Week Jangan Pakai Kendaraan Pribadi, Ini 5 Transportasi Umum Menuju Dukuh Atas