TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan upaya pencegahan untuk mengatasi cacar monyet. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Dinas Kesehatan DKI sudah melakukan langkah antisipasi.
"Dinkes sudah juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, dengan seluruh instansi melakukan upaya-upaya pencegahan," kata Wagub DKI di Balai Kota Jakarta pada Rabu malam, 27 Juli 2022.
Cacar monyet kini tengah mendapatkan perhatian dan menjadi perbincangan di tengah masyarakat. WHO telah umumkan darurat wabah cacar monyet. Penyakit itu disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis.
Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia terjadi pada anak-anak pada tahun 1970.
Menanggapi kondisi demikian, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sedang berupaya untuk terus melakukan upaya pencegahan penyebaran cacar monyet di Indonesia.
Upaya Pencegahan Cacar Monyet oleh Kementerian Kesehatan
Dilansir dari laman upk.kemkes.go.id, beberapa upaya tengah diberlakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kemenkes dalam mengantisipasi penyebaran cacar monyet di Indonesia, di antaranya adalah:
1. Memperbarui situasi dan frekuensi question (FAQ) terkait monkeypox yang dapat diunduh melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.
2. Mengeluarkan Surat Edaran NOMOR: HK.02.02/C/2752/2022 Tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Monkeypox di Negara non Endemis
3. Melakukan revisi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet untuk menyesuaikan situasi dan informasi baru dari WHO
Dengan diberlakukannya beberapa hal diatas, diharapkan mampu meminimalisir kemungkinan tersebarnya kasus cacar monyet di tengah masyarakat Indonesia.
Imbauan Kementerian Kesehatan soal Pencegahan Cacar Monyet
Selain itu, ada juga beberapa himbauan dari Kemenkes terkait upaya pencegahan penularan cacar monyet, meliputi:
1. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, misalnya cuci tangan dengan sabun, menggunakan masker serta menghindari polusi.
2. Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi makanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
3. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi.
4. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yang diburu dari hewan liar (bush meat).
5. Orang yang baru melakukan perjalanan dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami demam dan pembesaran kelenjar getah bening dalam waktu kurang dari 3 minggu.
6. Saat memeriksakan diri warga menginformasikan petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.
7. Menghimbau petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit.
8. Segera lakukan pemeriksaan apabila mengalami gejala cacar monyet seperti demam, dan muncul ruam ke fasilitas kesehatan terdekat, agar dapat segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Baca juga: Cacar Monyet Punya Gejala Baru, Mirip Penyakit Menular Seksual