TEMPO.CO, Jakarta - Sehari setelah menikahkan putri sulungnya Mutiara Annisa Baswedan, Gubernur DKI Anies Baswedan mengunggah catatan mengenang masa 25 tahun lalu, saat Mutiara lahir ke dunia.
Kala itu, tahun 1997, Anies terpaksa tidak bisa menemani Fery Farhati melahirkan anak mereka. Ia sedang di Maryland Amerika kuliah Master, sedangkan Fery di Indonesia.
Anies menulis, ia cuma bisa mendengar tangisan anak pertamanya itu lewat telepon. Dan baru bisa melihat fotonya lewat email beberapa hari kemudian.
"Sore itu, pulang dari toko tadi naik sepeda sambil bawa mainan utk bayi pertamanya. Ada bahagia tersendiri walau belum tahu kapan mainan itu bisa diberikan, tulis Anies di akun Instagram, Sabtu, 30 Juli 2022.
“There’s two things I know for sure. She is sent here from heaven and she is Daddy’s little girl.”
"Syair itu menancap ke telinga. Terdengar saat sedang di sebuah toko penjual mainan anak, bulan Mei 1997, di dekat College Park, Maryland, Amerika Serikat. Judul lagunya Butterfly Kisses." tulis Anies.
Beruntung ia mendapat tambahanbeasiswa. Setahun kemudian, Fery dan bayi Mutiara menyusul ke Amerika.
Anies mengenang, mereka harus hidup serba pas-pasan. Semua mainan Tia, demikian Anies memanggil Mutiara, tumbuh sebagai anak yang semua mainannya adalah mainan bekas, hampir semua pakaiannya adalah pakaian bekas.
"Kami memang harus serba irit. Tapi ia selalu tampil ceria, percaya diri, menyapa semua dengan senyum dan lesung pipi seperti ibunya," tulis Anies.
Mengutip syair lagu itu, “All the precious time. Like the wind, the years go by. Precious butterfly. Spread your wings and fly. She'll change her name today. She'll make a promise and I'll give her away. Standing in the bride-room just staring at her.”
Anies merasakan waktu yang berjalan amat cepat. Kini Mutiara menempuh perjalanan barunya, sebagai istri. "Hari ini ia berjalan ke masa depan bersama Ali. Bersama pria pilihannya," katanya.
Hingga Kamis malam rutinitas Tia adalah sama. Menunggu ayahnya pulang tiap malam. Mendengarkan cerita dari ayahnya. Memeluk ayahnya tiap pagi, malam, dan kapanpun ia bisa. Ia mengalirkan cinta dan kasih sebagaimana ibunya mencontohkan.
“She is looking like her Mama. Little more everyday. One part woman, the other part girl.”
"Kami semua bahagia, mendoakan. Insya Allah Tia dan Ali terus bahagia, terus dalam keberkahan Allah SWT," tulis Anies.
“I couldn't ask God for more, man this is what love is. I know I gotta let her go, but I'll always remember: every hug in the morning and butterfly kisses at night…” Anies menutup unggahan yang ia tulis secara langsung itu.
Baca juga: Cerita Cinta Putri Anies Baswedan dengan Ali Saleh Alhuraiby Bermula dari Antre di Kantin Kampus