TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat diimbau untuk menghindari kawasan Senayan, Jakarta Pusat, karena ada demo buruh di depan Gedung DPR/MPR, Rabu pagi.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta menginformasikan kemungkinan pemberlakuan pengalihan lalu lintas pada saat demo berlangsung. Rekayasa lalu lintas diberlakukan secara tentatif sesuai jumlah massa pengunjuk rasa dan kepadatan kendaraan.
"Insya Allah aman, rekayasa lalu lintas kami berlakukan secara tentatif untuk demo buruh besok," kata Purwanta saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Selasa 9 Agustus 2022.
Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) akan menggelar unjuk rasa dengan titik kumpul di bawah flyover Taman Ria, Senayan, Jakarta Pusat. Demo akan dimulai pukul 09.00 dengan membawa sejumlah tuntutan, antara lain menolak UU Cipta Kerja, membatalkan RKUHP hingga menurunkan harga kebutuhan pokok.
Buruh dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh juga akan bergabung dalam demo di depan DPR besok. Mereka dilaporkan mengadakan longmarch dari Bandung menuju Jakarta sejak Sabtu 6 Agustus lalu untuk menyampaikan tuntutannya di depan Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto.
Berikut rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan Polda Metro Jaya di sejumlah ruas jalan di Jakarta Rabu, 10 Agustus 2022:
1. Arus lalu lintas dari Jalan Gatot Subroto menuju DPR/MPR akan dibelokkan ke kiri ke Jalan Gerbang Pemuda
2. Arus lalu lintas dari Jalan Gerbang Pemuda yang belok ke kiri Jalan Gatot Subroto diputarbalik di kolong layang Ladogi
3. Arus lalu lintas dari tol dalam kota yang akan keluar di Offramp Pulau Dua diluruskan ke arah tol Tomang
4. Belokan Manggala Wanabakti dari timur ke barat mengarah Tol Slipi dan mengarah Stasiun Palmerah ditutup
5. Arus lalu lintas dari Jalan Palmerah Timur menuju Jalan Gelora diluruskan Jalan Tentara Pelajar
6. Arus lalu lintas dari Jalan Asia Afrika menuju Jalan Gelora dibelokkan ke kanan Jalan Gerbang Pemuda
7. Arus lalu lintas dari Jalan Gerbang Pemuda menuju Jalan Gelora belok ke kiri Jalan Asia Afrika.
Baca juga: Demo Buruh Tuntut Anies Baswedan Banding Putusan UMP Diundur Besok