TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antar warga di Pulogadung yang berujung pembangunan tembok yang menutup salah satu rumah warga menarik perhatian pembaca kanal Metro Tempo.co sepanjang Selasa kemarin.
Perseteruan ini melibatkan dua tetangga, yakni keluarga Anisa dan Keluarga Widya. Konflik kedua keluarga itu telah berlangsung lama, hingga memuncak pada penutupan akses rumah. Widya memutuskan membangun tembok persis di depan rumah Anisa.
Widya dan Anisa tingga di di Jalan Gading Raya, Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur. Pada Rabu, 3 Agustus 2022 lalu, Widya membangun tembok yang menutup akses keluar masuk rumah Anisa.
Kasus dua tetangga ini pun viral di media sosial dan menjadi pemberitaan di berbagai media. Pihak kecamatan dan kepolisian pun turun tangan mendamaikan kedua tetangga itu melalui jalur mediasi.
Namun, rupanya, setelah melalui serangkaian mediasi, perundingan antara kedua keluarga itu tidak menemukan solusi. Dan Keluarga Anisa yang rumah terhalang tembok akhirnya memutuskan pindah.
Berita terpopuler kedua, yang banyak dibaca adalah soal kasus kematian Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Bagi budayawan Batak, kematian Brigadir Yosua layak diratapi oleh semua orang Batak di seluruh dunia, dimana pun mereka berada. Dalam tradisi Batak dikenal istilah Siboru puas siboru Bakkara, Molo dung puas sae ma soada mara yang berarti rasa sakit hati atau rasa amarah apa pun itu dilontarkan seketika lepas lalu tidak menjadi beban lagi.
Kejanggalan kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat mulai terlihat kala keluarga dilarang membuka peti jenazah. Namun, keluarga tetap ngotot untuk bisa melihat jenazah Yosua.
Membuka peti jenazah menjelang pemakaman itu dalam tradisi Batak disebut dengan istilah Mangandung.
"Mangandung ini semacam ratapan terhadap orang yang meninggal dalam tradisi Batak. Mangandung ini menjadi bagian dari upacara kematian. Mangandung adalah untuk melepaskan semua beban orang yang ditinggal oleh jenazah sebelum dikubur," kata Budayawan Batak Saut Poltak Tambunan.
Selanjutnya, berita terpopuler ketiga di Kanal Metro adalah anggaran penggantian logo RSUD menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta dibebankan kepada RSUD masing-masing. Bagi Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, penggantian logo ini bukanlah hal yang besar.
"Itu kan cuma logo, tidak seberapa anggarannya. Bisa diatasi (dana RSUD)," kata Riza.
Berikut 3 Top Metro pada Selasa kemarin: