1. Keluarga di Pulogadung yang Rumahnya Tertutup Tembok Tetangga Putuskan Pindah
Satu keluarga di Pulogadung yang rumahnya tertutup tembok yang dibangun oleh tetangganya, akhirnya memutuskan pindah rumah.
Keputusan untuk pindah rumah itu, disampaikan oleh Camat Pulogadung, Syafrudin Chandra. Menurut Syafrudin keputusan Keluarga Anisa, 40 tahun, untuk pindah rumah itu merupakan keputusan mereka setelah melakukan mediasi, baik dengan pihak kepolisian hingga kecamatan tak kunjung menemui titik terang.
"Rencananya pindah tanggal 14 Agustus 2022," kata Syafrudin Chandra seperti dikutip dari Antara, 9 Agustus 2022.
Chandra menambahkan, keluarga Anisa rencananya akan pindah ke kawasan Cipinang Sodong, Kelurahan Cipinang. "Kalau yang di Pisangan Timur itu rumah mereka sendiri," ujar Chandra.
Sebelumnya Kepolisian Polsek Pulogadung sudah memediasi dengan memanggil kedua warga yang berseteru atas penutupan akses dengan tembok di Jalan Gading Raya, Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur. Penutupan itu terjadi pada Rabu, 3 Agustus 2022 lalu
Selengkapnya bisa dibaca di sini
2. Kematian Brigadir J, Budayawan: Pantas Diratapi Semua Orang Batak di Mana Pun
Budayawan Batak Saut Poltak Tambunan menilai kematian Brigadir J adalah kematian yang pantas diratapi oleh semua orang Batak di mana saja.
Kejanggalan kematian Yosua terungkap ketika keluarga dilarang membuka peti jenazah. Padahal, membuka peti jenazah bagian dari tradisi Batak yang disebut dengan istilah Mangandung.
"Mangandung ini semacam ratapan terhadap orang yang meninggal dalam tradisi Batak. Mangandung ini menjadi bagian dari upacara kematian. Mangandung adalah untuk melepaskan semua beban orang yang ditinggal oleh jenazah sebelum dikubur," kata Poltak saat dihubungi pada Selasa 9 Agustus 2022.
Ibu almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rosti Simanjuntak (tengah) didampingi kerabatnya histeris saat mendatangi makam anaknya sebelum pelaksanaan autopsi ulang di Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu, 27 Juli 2022. Autopsi ulang yang berlangsung selama enam jam itu dilakukan atas permintaan keluarga dalam mencari keadilan dan pengungkapan kasus. ANTARA/Wahdi Septiawan
Poltak menjelaskan dalam tradisi Batak dikenal istilah Siboru puas siboru Bakkara, Molo dung puas sae ma soada mara yang berarti rasa sakit hati atau rasa amarah apa pun itu dilontarkan seketika lepas lalu tidak menjadi beban lagi. Secara psikologis, Mangandug adalah cara orang Batak untuk melepas kesedihan.
"Jadi kalau kesedihan tidak diandungkan atau dikeluarkan atau diratapkan bisa jadi tidak bisa lepas pada belakang hari bisa jadi penyakit itu," ujarnya.
Baca selengkapnya di sini
3. RSUD Harus Ganti Logo Jadi Rumah Sehat, Wagub DKI: Cuma Logo, Tidak Seberapa Anggarannya
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Ibu Kota memiliki anggaran sendiri untuk membuat logo baru Rumah Sehat untuk Jakarta.
"RSUD sudah punya pembiayaan sendiri dan bisa mengatasinya, yang penting sudah sesuai desain dan konsep," kata Riza Patria seperti dikutip dari Antara, Selasa, 9 Agustus 2022.
Logo Rumah Sehat Untuk Jakarta di RSUD Cengkareng. Foto: PPID Jakarta
Ia menyatakan anggaran untuk pembuatan logo jenama baru di 31 RSUD milik Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan APBD. "Itu kan cuma logo, tidak seberapa anggarannya. Bisa diatasi (dana RSUD)," imbuh Riza.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 562 tahun 2022 tentang Penjenamaan Rumah Sakit Daerah milik Pemprov DKI Jakarta pada 16 Juni 2022.
Baca selengkapnya di sini