Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG Sebut Agustus-Oktober Musim Kemarau, Tapi Ada Ancaman Anomali La Nina

Curah hujan yang terhitung tinggi di beberapa daerah yang terjadi di musim kemarau, disebut oleh BMKG sebagai pengaruh fenomena La Nina.
Curah hujan yang terhitung tinggi di beberapa daerah yang terjadi di musim kemarau, disebut oleh BMKG sebagai pengaruh fenomena La Nina.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  BMKG telah merilis perkiraan cuaca Agustus-Oktober. Selama tiga bulan ke depan, sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau. Namun anomali iklim La Nina berpotensi meningkatkan curah hujan selama kemarau.

Hujan di atas normal diperkirakan terjadi di wilayah selatan Khatulistiwa, termasuk Jawa, dalam tiga bulan ke depan. Pada periode itu, semakin banyak yang diperkirakan masuk kategori tingkat potensi banjir tinggi, termasuk di dalamnya beberapa kabupaten di Banten dan Jawa Barat yang menyangga DKI Jakarta.

Pada perkiraan Oktober, potensi banjir di DKI meningkat, dari semula "aman" menjadi "menengah" atau satu level di bawah "tinggi". Di saat yang sama, beberapa wilayah hulu sungai yang bermuara di DKI memang tercatat berpotensi mengalami curah hujan dan banjir tinggi.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari mengatakan ihwal cuaca Agustus-Oktober BMKG mencatat sejak dua tahun yang lalu kondisi iklim di sebagain besar wilayah Indonesia relatif lebih basah dibandingkan kondisi rata-rata. Artinya, secara umum curah hujan yang turun lebih tinggi dibandingkan biasanya.

Faktor utama panyebabnya, menurut Indra adalah fenomena La Nina yang berkembang dengan intensitas lemah sampai moderat. Pengaruh La Nina secara umum berupa kenaikan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat,  namun terdapat variasi atau perbedaan dampak secara spasial dan temporal.

“La Nina dapat menyebabkan musim hujan datang lebih awal dan durasinya lebih panjang dan musim kemarau yang terlambat dan durasinya lebih pendek,” kata Indra kepada Tempo perihal ancaman bencana yang disebabkan anomaly La Nina, Kamis, 11 Agustus 2022.

Untuk wilayah Jawa Barat, Indra mengatakan berdasarkan data historis BMKG menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar wilayah mengalami peningkatan curah hujan saat terjadi La Nina mencapai 40 persen. Namun sebagian wilayah sekitar Citarum misalnya, malah mengalami penurunan curah  hujan disaat La Nina dan di awal tahun periode Januari hingga Maret.

Jawa Barat memasuki musim kemarau

Indra mengatakan sampai awal Agustus ini, sebagian besar wilayah Jawa Barat ada sekitar 89 persen telah memasuki musim kemarau. Namun, Indra menyebut, masih ada sebagian wilayah di bagian barat, tengah dan selatan yang curah hujannya masih tinggi atau belum memasuki musim kemarau.

Perubahan cuaca, menurut Indra dapat terpantau setiap hari. Sebab, cuaca sangat dinamis dan dipengaruhi oleh beberapa faktor atau driver cuaca pada berbagai skala baik di lokal, regional dan global. “BMKG memantaunya 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Menganalisis dan memprediksi tren atau prediksinya untuk beberapa periode waktu ke depan,” kata Indra menjelaskan. 

Saat dikonfirmasi sebab cuaca buruk tersebut berpotensi banjir, Indra mengatakan secara klimatologis untuk wilayah Jawa Barat dan umumnya di pulau Jawa pada bulan Juni, Juli dan Agustus adalah periode curah hujan rendah atau musim kemarau. Namun, karena adanya fenomena La Nina dan saat ini juga terpantau berkembang juga Dipole Mode Negatif yang menyebabkan penambahan massa udara basah dari Samudera Hindia menyebabkan curah hujan di periode tersebut di tahun 2022 lebih banyak hujan, khususnya di bagian barat wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Artinya, Indra menyebut tidak menutup adanya ancaman bencana akibat cuaca buruk Agustus-Oktober. Sebab, menurut Indra, pada bulan Agustus masih terdapat wilayah yang curah hujannya masih tinggi dibandingkan rata-ratanya atau belum memasuki musim kemarau. Wilayah dengan hujan tinggi itu dianataranya di bagian barat, tengah dan selatan wilayah Jawa Barat.

“Curah hujan diprediksi akan lebih meningkat dan meluas di bagian barat, tengah dan selatan Jawa Barat meliputi Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran dan Bandung mulai September dan Oktober seiring dengan mulainya musim hujan di wilayah ini. Kenaikan curah hujan akan disertai dengan peningkatan potensi banjir di wilayah tersebut khususnya di bantaran sungai dan dataran rendah serta longsor di daerah dengan topografi curam,” kata Indra.

BMKG terus berkoordinasi

Untuk mengantisipasi dan mempersiapkan langkah yang dilakukan dan akan dilakukan BMKG dalam membantu pemerintah untuk mengurangi dampak bencana sebab anomali La Nina, Indra mengatakan BMKG sebagai institusi pemerintahan yang menyediakan informasi cuaca, iklim dan peringatan dini akan terus memantau dan menganalisis serta memprediksi potensi cuaca ekstrem serta dampaknya sebagai bentuk layanan yang berbasis dampak.

Indra melanjutkan, BMKG juga mendiseminasi informasi cuaca dan potensi ekstrem ke instansi pemerintah terkait seperti BPBD atau Tim SAR secara langsung dan juga ke masyarakat melalui berbagai cara dan kanal seperti membuat bulletin, website dan sosial media. Pun di lapangan, menurut Indra untuk mengurangi kerugian atau dampak dari cuaca dan iklim ekstrem, BMKG secara rutin memperbaharui informasi cuaca dan iklim.

“Kita terus berkoordinasi dan bersama instansi atau pemangku kepentingan lainnya juga melakukan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat serta mengajarkan langkah-langkah adaptasi dan mitigasi sektoral. Misalnya untuk sektor pertanian, BMKG menyelenggarakan sekolah lapang iklim, untuk petani dan penyuluh pertanian. Untuk nelayan, dalam bentuk sekolah lapang cuaca nelayan,” ucap Indra.

Menanggapi adanya ancaman bencana sebab anomaly La Nina, Kepala Seksi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Bogor, Ponco Sugianto mengatakan sejauh ini pihaknya memang belum menerima secara resmi tentang perubahan cuaca. Menurut Ponco, kondisi cuaca pada bulan-bulan ini pun sulit diprediksi karena terkadang hujan dan terkadang panas.

Sebab itu, Ponco mengatakan, pihaknya sebagai lembaga penanggulangan dan pencegahan bencana tetap memperhatikan dan mengupdate situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan BMKG dan Pemerintah daerah untuk memitigasi dan mencari solusi cepat bencana terjadi. Pelbaga upaya pun sudah dilakukan, mulai dari sosialisasi dan memberikan pelatihan kepada relawan bencana di wilayah, khususnya wilayah yang sangat rawan akan bencana.

“Memang saat ini kan cuaca tidak bisa diprediksi tetap, beda seperti dulu. Untuk itu, kami selaku badan yang menangani bencana tetap waspada dan siaga dengan resiko terburuk jika ada kejadian. Namun, kami juga memiliki bidang pencegahan yang tugasnya memitigasi dan medata potensi bencana. Selain itu kita pun libatkan warga dan karang taruna,” kata Ponco di kantornya, Cibinong.

Baca juga: BMKG Pengaruh Fenomina La Nina di Tengah Musim Kemarau

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Prediksi Cuaca Hari Ini dari BMKG, Medan Masih Terpanas

4 jam lalu

Ilustrasi Cuaca Cerah Berawan. Tempo/Fardi Bestari
Prediksi Cuaca Hari Ini dari BMKG, Medan Masih Terpanas

Prediksi cuaca hari ini juga diisi peringatan dini gelombang tinggi dan banjir rob. Simak selengkapnya.


Prediksi Cuaca Hari ini, BMKG: Suhu Udara Sampai 36 Derajat

1 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca Hari ini, BMKG: Suhu Udara Sampai 36 Derajat

Berikut prediksi cuaca hari ini di kota-kota besar di Indonesia dari BMKG.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Dampak Global Penambangan Pasir Laut, Cuaca

1 hari lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Dampak Global Penambangan Pasir Laut, Cuaca

Topik tentang heboh kebijakan Presiden Jokowi dalam pengelolaan hasil sedimentasi di laut menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Potensi Banjir Pesisir 1-14 Juni di Wilayah Indonesia

1 hari lalu

Warga melintasi jalan yang terendam limpasan air laut ke daratan atau rob di Pelabuhan Muara Baru Jakarta, Rabu 28 Desember 2022. BMKG memprediksi pesisir di 21 daerah  Indonesia terancam banjir rob hingga awal Januari 2023 akibat peningkatan ketinggian pasang air laut. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Potensi Banjir Pesisir 1-14 Juni di Wilayah Indonesia

Potensi banjir pesisir ini berbeda waktu, hari, dan jam di tiap wilayah.


Simak Prediksi Cuaca Hari Ini dari BMKG: Hujan, Suhu Udara, dan Ombak

2 hari lalu

Ilustrasi - Logo Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). ANTARA/Darwin Fatir.
Simak Prediksi Cuaca Hari Ini dari BMKG: Hujan, Suhu Udara, dan Ombak

Untuk prakiraan hujan di kota-kota besar di Tanah Air hari ini, BMKG memperkirakannya begini ...


Gempa Terkini Menggetarkan Saparua dan Ambon, Gempa Darat M5,3

2 hari lalu

Peta pusat gempa M5,3 di Maluku pada Kamis pagi, 1 Juni 2023. Foto : Bmkg
Gempa Terkini Menggetarkan Saparua dan Ambon, Gempa Darat M5,3

Gempa telah menggoyang Saparua dan Ambon di Maluku pada Kamis pagi, 1 Juni 2023.


Top 3 Tekno Berita Kemarin: Dampak Buruk Keruk dan Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Warga mencari remis laut di pasir Pantai Cipatujah, Desa Cipatujah,Tasikmalaya, Jawa Barat, (2/2). Kawasan pantai wisata ini menjadi salah satu yang terbebas dari eksploitasi tambang pasir besi di pesisir selatan Tasikmalaya. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Kemarin: Dampak Buruk Keruk dan Ekspor Pasir Laut

Top 3 Tekno Berita Kemarin, Rabu 31 Mei 2023, didominasi artikel-artikel tentang dampak penambangan pasir laut besar-besaran.


Cuaca Bodebek dan Jabar: Banyak Hujan Lokal Sepekan ke Depan

2 hari lalu

Ilustrasi hujan. Physicsworld.com
Cuaca Bodebek dan Jabar: Banyak Hujan Lokal Sepekan ke Depan

Sepekan lalu prediksi cuaca hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang hanya terjadi sehari di daerah Bogor dan sekitarnya.


Gempa Terkini Guncang Mentawai dan Nias, Ini Data dan Keterangan BMKG

3 hari lalu

Pusat Gempa Mentawai. FOTO/twitter/BMKG
Gempa Terkini Guncang Mentawai dan Nias, Ini Data dan Keterangan BMKG

Info awal dari BMKG menyebut kekuatan gempa terkini itu M5,1 mengguncang terkuat pada skala IV MMI.


Sembilan Kawasan di Malaysia Siaga Cuaca Panas

3 hari lalu

kekeringan di Malaysia.[The Star/Asia News Network/The Strait Times]
Sembilan Kawasan di Malaysia Siaga Cuaca Panas

Departemen Meteorologi Malaysia (MET Malaysia) menempatkan sembilan kawasan di Semenanjung Malaysia dan Sabah di tahap berjaga-jaga cuaca panas