TEMPO.CO, Jakarta - BUMD DKI PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) menyepakati kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat dalam menyempurnakan program Pangan Murah.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Utama PT FSTJ Pamrihadi Wiraryo dan Rektor IPB Arif Satria di Ruang Sidang Rektor 1, Gedung Rektorat Kampus IPB, Darmaga Bogor, Jawa Barat.
"Melalui kajian ini, nantinya akan ada rekomendasi untuk perbaikan dan penyempurnaan program Pangan Murah DKI Jakarta," kata Pamrihadi Wiraryo dalam keterangan tertulis, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Ia mengatakan, MoU akan dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Fakultas Ekologi Manusia IPB untuk menyusun kajian kelayakan terhadap penilaian pola konsumsi, tingkat kecukupan energi dan zat gizi bagi penerima bantuan program Pangan Murah.
Menurut Pamrihadi, kerja sama dengan IPB mencakup bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan penerapan inovasi. Kerja sama yang terjalin ini dinilai upaya mendasar dalam kolaborasi penelitian ilmiah dan pendidikan.
“Serta transfer pengetahuan maupun teknologi untuk mengatasi isu kompleks pertanian berkelanjutan," katanya.
Ia mengatakan, kerja sama ini cermin perwujudan atau implementasi link and match antara PT FSTJ dengan IPB. Kedua belah pihak berkeinginan untuk membangun kerja sama yang kuat dan efektif.
Selain itu, nota kesepahama merupakan payung hukum yang menjadi langkah awal kolaborasi antara PT FSTJ dengan IPB dalam rangka perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi.
"Kerja sama ini juga untuk memastikan keselarasan dan sinergi yang maksimal menuju target penguatan pendidikan, ilmu pengetahuan serta teknologi," kata Pamrihadi.
Pamrihadi menyampaikan, sebagai BUMD DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya menjadi instrumen dalam melaksanakan program-program terkait kesejahteraan masyarakat.
"Semoga kerjasama ini dapat bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.
Prosesi penandatanganan MoU disaksikan perwakilan Kepala Badan Pembinaan (BP) BUMD DKI Jakarta Thomas dan Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB Ujang Sumarwan.
MUTIA YUANTISYA
Baca juga: DKI Jakarta Kucurkan Subsidi Pangan Rp 1 Triliun Setiap Tahun