TEMPO.CO, Bogor - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arief Satria menyatakan siap membantu penelitian cacar monyet (monkeypox) yang telah menyebar di sejumlah wilayah. Hingga saat ini, Arief mengatakan IPB belum ditunjuk secara resmi oleh pemerintah untuk terlibat dalam penelitian virus itu.
Menurut dia, laboratorium Pusat Studi Satwa Primata IPB telah dilibatkan dalam penelitian cacar monyet di Indonesia. Selain IPB, laboratorium utama yang meneliti penyakit menular itu adalah Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sri Oemijati BKPK Kemenkes.
Para peneliti di dua laboratorium itu dikerahkan untuk menganalisis penyakit, pencegahan dan penanganan hingga vaksin monkeypox.
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis, atau penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Penyakit itu disebabkan infeksi virus Orthopoxviridae.
Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan 10 Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) untuk mendukung penelitian penyakit monkeypox. 10 BTLK tersebut berada di Medan, Palembang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Kalimantan, Banjarmasin, Ambon, Manado, dan Makassar.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkeskit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pemanfaatan fasilitas BTKL sebagai laboratorium penelitian virus cacar monyet ini untuk menambah jumlah jejaring laboratorium, yang sebelumnya hanya ada di Kemenkes dan laboratorium primata di Bogor.
Baca juga: Cegah Cacar Monyet, Wagub Riza Patria Sebut Dinkes DKI Koordinasi dengan Kemenkes