TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta saat ini mendirikan 9 Posko Kebakaran di Simprug Golf, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kebakaran seluas 2 hektare tersebut mengakibatkan kurang lebih 100 bangunan hangus dan 300-an orang membutuhkan tempat pengungsian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mengungkapkan pihaknya telah memfasilitasi para korban kebakaran ini. BPBD juga telah mengirimkan beberapa bantuan kepada para korban.
"Ada 9 titik pengungsian yang memang sudah disiapkan dari BPBD maupun rumah-rumah warga yang ada di sekitar sini. Alhamdulillah sangat baik warga sekitar sini yang mau meminjamkan rumahnya untuk para pengungsi," kata Isnawa saat diwawancara di Posko Pengungsian, Senin 22 Agustus 2022.
Bantuan yang diberikan pada para korban di antaranya bantuan selimut, makanan, obat-obatan, air mineral, hingga obat-obatan. Mereka bekerja sama dengan Pemkot Jakarta Selatan, Sudin Kesehatan DKI Jakarta, dan pegawai dari Kecamatan dan Kelurahan. "Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk menyediakan bus toilet karena yang terdampak itu banyak juga," katanya.
Isnawa berujar bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan camat dan lurah setelah penyelidikan polisi selesai akan melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing pasca kebakaran. "Nantinya kami akan juga merobohkan tembok-tembok bangunan yang sudah rapuh dan membahayakan," katanya.
Pihak BPBD juga berkoordinasi dengan PAM Jaya untuk fasilitas air bersih. Untuk kelistrikan, pihaknya bersama PLN terus akan memantau instalasi listrik yang terbakar. Keluhan warga soal kabel yang menjuntai akan segera dilayani.
"Tadi ada keluhan dari warga pascakebakaran dengan adanya kabel-kabel yang menjuntai, nanti setelah ini akan dibetulkan dari Bina Marga dan PLN," kata Iswandi.
Bantu pengurusan surat berharga yang rusak
Dinas Kependudukan dari Pelayanan Terbuka Satu Pintu DKI Jakarta juga datang untuk membantu mengurus surat-surat berharga milik masyarakat yang terbakar. Iswandi juga meminta PTSP agar berkoordinasi dengan BPN Jakarta Selatan ihwal surat tanah yang terbakar.
"Tadi saya minta PTSP untuk berkoordinasi dengan BPN Jaksel untuk bantu misalnya ada sertifikat surat tanah warga yang ikut terbakar," katanya.
Iswandi mengimbau warga di permukiman padat harusnya sering memantau instalasi listrik. Disampaikan olehnya bahwa saat ini masih banyak sarana prasarana listrik yang tidak sesuai SNI. Demikian juga dengan penggunaan satu colokan untuk berbagai alat listrik misal rice cooker, HP, kulkas, dan lainnya.
"Ini tentunya cukup berpengaruh. Apabila daya tahan instalasi listrik tidak kuat, akan terjadi korsleting listrik. Ini jadi tugas bersama untuk dilakukan pemantauan instalasi listrik yang mungkin sudah aus. Kita tahu di Jakarta banyak rumah usianya di atas 30 tahun tapi instalasi listriknya tidak diganti," kata Iswandi.
Baca juga: Kebakaran di Simprug Golf, Korban Kebakaran Kekurangan Pakaian Dalam