TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengungkapkan, revitalisasi Kota Tua sudah mencapai 80 persen menjelang peresmian pada Jumat, 26 Agustus 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal meresmikan proyek revitalisasi Kota Tua ini meski belum mencapai 100 persen.
"Kalau kita lihat secara umum kurang lebih 80 persen. Sudah tentu 80 persen terlihat ada perubahan dari infrastruktur yang ada," kata Sekretaris Kota Jakarta Barat, Iin Mutmainah saat ditemui di Kota Tua, Jakarta Barat (Jakbar), Kamis, 25 Agustus 2022, seperti dikutip dari Antara.
Iin mengatakan, beberapa bentuk fisik yang sudah terlihat usai revitalisasi adalah pedestarian yang tertata rapi, Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak lagi berjualan di Kota Tua hingga taman di depan Stasiun Kota.
Pengerjaan trotoar menjadi salah satu fokus utama dari program revitalisasi tersebut. Hal tersebut karena Pemerintah Kota (Pemkot) Jakbar ingin menjBUMNadikan kawasan ini sebagai objek wisata kota yang bisa dikunjungi oleh wisatawan dengan berjalan kaki.
Karena itu, pihaknya melakukan pengerjaan revitalisasi trotoar. Tercatat ada beberapa ruas jalan yang trotoarnya dirombak, yakni Jalan Ketumbar, Jalan Kemukus dan Jalan Lada Dalam.
Trotoar tersebut diperlebar menjadi tiga meter sehingga cukup luas untuk para pejalan kaki. Tidak hanya itu, trotoar juga dilengkapi dengan ubin pengarah (guiding block) serta jalur khusus sepeda.
Untuk aktivitas PKL, pihaknya sudah berupaya memindahkan para pedagang yang biasa beraktivitas di halaman Kota Tua ke lokasi binaan (lokbin) ke dua tempat yakni Gedung Cipta Niaga dan Gedung Kementerian Keuangan di Jalan Kali Besar.
"Jadi ada lokasi zona merah yang tidak boleh dipakai untuk berdagang. Kami sudah siapkan zona hijau atau tempat yang representatif untuk mereka tempati," kata dia.
Revitalisasi Kota Tua Jakarta
Dia berharap, revitalisasi tersebut bisa berdampak pada kenyamanan wisatawan sehingga kawasan Kota Tua bisa kembali ramai pengunjung.
Jakarta Barat ajak BI dan BUMN
Pemerintah Kota Jakarta Barat mengajak Bank Indonesia (BI) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bisa menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi dari kawasan Kota Tua sebagai bagian dari program revitalisasi.
"Kemarin kita sudah merapatkan, dan mengundang BNI, Bank Mandiri supaya mengakomodir para PKL yang berada di areanya. Kita undang. Tinggal tindak lanjutnya kita akan bersurat, dan mereka memberikan respons positif," ujar Camat Taman Sari Agus Sulaeman seperti dikutip dari Antara, Senin, 18 Juli 2022.
Pemkot Jakbar meminta Bank Mandiri memperbanyak kantinnya untuk bisa menampung para PKL, sedangkan BNI memiliki lahan untuk menampung para PKL. Sedangkan BI, katanya, sejak lama sudah memiliki perencanaan untuk menampung para PKL.
"Artinya permintaan kita direspons positif oleh mereka," kata Agus. Agus mengatakan Pemkot Jakbar terus berkoordinasi dengan BUMN-BUMN yang berada di sekitar Kota Tua.
Sebelumnya, Pemkot Jakbar menyiapkan dua lokasi untuk relokasi PKL Kota Tua yakni di lokasi binaan (lokbin) Kota Intan dan di gedung Cipta Niaga
Sejauh ini, 272 PKL sudah setuju untuk pindah ke kawasan Kota Intan dan 41 PKL bersedia dipindahkan ke kawasan Cipta Niaga.
Camat Taman Sari Agus Sulaiman mengimbau PKL lainnya bersedia pindah ke lokasi-lokasi binaan agar pusat kuliner Kota Tua bisa terpusat di satu titik.
Keuntungan yang diterima PKL antara lain bisa berjualan dengan aman, nyaman dan dipastikan akan ramai karena tempat parkir kendaraan juga akan terpusat di Kota Intan, katanya. Revitalisasi ini merupakan program prioritas Anies Baswedan yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober mendatang.
Baca juga: Anies Baswedan Gencar Bikin Peresmian Jelang Akhir Jabatan, Besok Resmikan Revitalisasi Kota Tua