TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai Perumda PAM Jaya perlu program masif untuk memenuhi target cakupan pelayanan 100 persen sistem penyediaan air minum (SPAM) di Ibu Kota pada 2030.
"Butuh langkah-langkah strategis masif dan signifikan. Itu jadi pilihan dalam rangka pelaksanaan transisi dan transformasi," kata Plt. Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Fitria Rahadiani saat ditemui, di Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2022 dikutip dari Antara.
Fitria menegaskan pihaknya bersama PAM JAYA yang berupaya mewujudkan 100 persen cakupan layanan tersebut bukanlah terbilang hal yang mudah jika melihat dari beberapa aspek.
Menurut dia, cakupan layanan perpipaan untuk mengganti penggunaan air tanah di Provinsi DKI Jakarta masih terbilang rendah yakni 65,8 persen.
Adapun aspek lainnya dalam penggunaan air tanah yang berlebihan juga perlu diperhatikan seperti penurunan muka air tanah yang berakibat bagi kondisi lingkungan, warga, dan potensi bencana lingkungan lainnya yang akan mengganggu ekosistem kota.
Selain itu, pada 31 Januari 2023, kerja sama PAM JAYA dengan dua mitra swasta, PALYJA dan AETRA akan berakhir sehingga PAM JAYA, Pemprov DKI Jakarta, dinas teknis dan kementerian butuh persiapan serta kesiapan serta dukungan dari masyarakat.
Maka dari itu, berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No. 7 Tahun 2022 tentang Penugasan kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perusahaan Air Minum (PAM) JAYA untuk melakukan percepatan peningkatan cakupan layanan air minum di Provinsi DKI Jakarta.
Salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan badan usaha melalui optimalisasi aset yang ada saat ini (eksisting) memakai skema pembiayaan paket yang diakumulasikan (bundling).
Harapannya, bukan sisi finansial saja yang ditawarkan, tapi sisi pelayanan kepada publik yang juga ditawarkan kepada badan usaha.
Hal itu agar tujuan promosi menjadi peluang PAM JAYA untuk mendapatkan pemasukan dari investor dalam bentuk kerja sama. "'Market sounding' ini sebagai titik awal dalam rangka pengembangan SPAM di DKI Jakarta yang lebih signifikan dan lebih gencar lagi," katanya.
Baca juga: PAM Jaya Promosikan Proyek Investasi Kejar 100 Persen Pelayanan Air Bersih