TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya memperpanjang masa tahanan tersangka penistaan agama, Roy Suryo. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu ditahan oleh Polda Metro Jaya sejak 5 Agustus 2022 dan masa penahanannya selama 20 hari sudah habis.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan hingga hari ini Roy Suryo masih ditahan dan masa penahanannya akan diperpanjang. “Iya jelas, kalau begitu udah diperpanjang otomatis,” kata dia di kantornya, Jumat, 26 Agustus 2022.
Zulpan menuturkan pihaknya telah menyerahkan berkas perkara kasus Roy Suryo ke kejaksaan. Polda, kata dia, masih menunggu jawaban dari Kejaksaan.
“Jadi untuk kasus Roy Suryo berkas perkaranya sudah kami kirim ke Kejaksaan. Kami masih menunggu dari Jaksa, petunjuk jaksa apakah berkas yang dikirim tim penyidik ini lengkap atau P21 ataukah ada kekurangan P19, dan sebagainya,”
Zulpan mengatakan Kejaksaan belum memberikan respons atas kelajutan berkas perkara Roy lantaran membutuhkan dalam menelitinya. “Ini belum dikembalikan kepada kami karena memang ada tempo waktu yang dimiliki Jaksa untuk meneliti berkas perkara yang dikirim tim kepolisian,” ujarnya.
Polisi menahan Roy Suryo pada 5 Agustus 2022 dalam kasus penistaan agama dengan membuat meme patung Buddha Candi Borobudur mirip Jokowi. Penyidik turut menyita sejumlah barang bukti, di antaranya akun twitter dan ponsel.
"Malam ini ditahan karena penyidik khawatir adanya upaya penghilangan barang bukti," kata Endra Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat, 5 Agustus 2022.
Penahanan, kata Zulpan, dilakukan usai dilakukannya pemeriksaan kesehatan oleh Dokkes Polda Metro Jaya dan dinyatakan dalam kondisi sehat.
Sementara itu, Roy ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat, 22 Juli 2022, setelah diperiksa penyidik Sub Direktorat Siber sejak pukul 10.30 WIB dan baru keluar sekitar pukul 22.20 WIB.
Dalam penetapan tersangka penistaan agama ini, Zulpan mengatakan, tim penyidik Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah memeriksa 13 saksi ahli dan 8 orang saksi terkait. Saksi ahli terdiri dari 3 orang ahli bahasa, 3 orang ahli agama, 1 orang ahli media sosial, 2 orang ahli sosilogi hukum, 2 orang ahli pidana, dan 2 orang ahli ITE.
MUTIA YUANTISYA
Baca juga: Polda Metro Jaya Tolak Penangguhan Penahanan Roy Suryo