TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus memperbaiki gaya komunikasi, termasuk dengan lawan politiknya. Tidak hanya gaya komunikasi, Gubernur DKI itu juga harus memperbaikan berbagai persoalan seperti birokrasi menjelang lengser pada Oktober mendatang.
“Saya melihat gaya komunikasi Anies juga harus diperbaiki dengan lawan-lawan politiknya, tata kelola birokrasi agar tuduhan-tuduhan tentang permainan di birokrasi tidak ada,” kata Ujang kepada Tempo, Ahad, 28 Agustus 2022.
Menurutnya, dua hal tersebut harus dilakukan Anies menjelang masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir. “Kalau perbaikan tata kelola perkotaan sudah jalan, sudah bagus, jalan Sudirman, jembatan layang, penyeberangan sudah banyak dapat apresiasi, transpotasi juga sudah,” katanya.
Soal klaim Anies yang menyatakan bahwa dirinya telah menuntaskan janji politik, Ujang menilai masih terdapat banyak kekurangan dari janji politik Anies yang tengah dikebut sebelum lengser pada Oktober 2022.
“Kalau menurut versi Anies, kan semua janji sudah ditunaikan, katanya. Namun, dari janji-janji itu ada yang plus dan minus. Plusnya banyak yang minus nya juga banyak. Kalau yang minus misalnya banjir, ada permainan jual beli jabatan itu juga, DP 0 persen yang dianggap ada masalah,” ujarnya.
Namun, Ujang mengatakan bahwa warga Jakarta maupun masyarakat Indonesia bisa menilai apakah realisasi janji politik Anies benar-benar sudah tuntas.
“Biar warga Jakarta, masyarakat Indonesia yang menilai. Mungkin kalau skala, ya 1 sampai 10, mungkin sudah semua direalisasikan dan mungkin bisa jadi Anies, Gubernur yang salah satu mendapatkan banyak prestasi, penghargaan,” katanya.
Meskipun demikian, prestasi dan penghargaan yang berhasil diraih Anies Baswedan selama menjabat Gubernur DKI tidak menjamin seluruh janji politiknya terealisasikan secara sempurna. “Tapi kan bolong-bolong dari programnya yang minus, yang kurang banyak. Ini yang banyak mendapat kritikan dari publik, termasuk dari lawan politiknya,” katanya.
Baca juga: 4 Bulan Krisis Air Bersih, Komite Marunda Kepu: Jauh dari Visi Anies Baswedan