Tak Ada Perlawanan
Polres Jakarta Timur mengerahkan 250 personel untuk membantu PT Kereta Api Indonesia (KAI) membongkar bangunan liar di area Gunung Antang, Matraman. Selain kepolisian dan Satpol PP, pembongkaran bangunan lokalisasi liar ini turut melibatkan personel TNI.
“Personel dari Polri, kita membantu sebanyak 250 pasukan, dari TNI sekitar 50, dari PT KAI 200,” kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Budi Sartono saat ditemui di lokasi penertiban, Selasa, 30 Agustus 2022.
Budi mengatakan penertiban lokalisasi Gunung Antang merupakan tindak lanjut atas kegiatan penyakit masyarakat seperti prostitusi dan perjudian yang dilakukan pada malam hari. Oleh karena itu, pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan Pemkot Jakarta Timur dan PT KAI sebagai pemilik lahan.
“Di sini sering terjadi gangguan Kamtibnas, penyakit masyarakat. Maka dari itu, kita sudah sering melakukan rapat-rapat setelah kita mengetahui ini adalah milik PT KAI kita melakukan rapat koordinasi gabungan PT KAI dengan pejabat daerah setempat baik dari Polri, Polres Jakarta Timur, Kodim Jakarta Timur, dan kantor Wali Kota,” ujarnya.
Budi mengatakan pada saat proses pembongkaran menggunakan satu alat berat, tidak ada perlawanan dari penghuni bangunan liar tersebut. PT KAI juga sudah melayangkan 3 kali surat peringatan agar penghuni lokalisasi liar itu membongkar sendiri bangunan semi permanen itu.
“Memang ini adalah tempat-tempat penyakit masyarakat yang sering dilakukan pada malam hari dan Insya Allah kalau sudah ditertibkan, nanti dari PT KAI akan membuat tempat hijau untuk kita bisa nyaman, tidak ada lagi penyakit masyarakat,” ucapnya.
Baca juga: Lokalisasi Gunung Antang Digusur untuk Proyek Double-double Track Manggarai-Cikarang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.