TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan tidak pelu tambahan subsidi untuk Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta setelah tarif integrasi diberlakukan. Operasional 3 transportasi massal itu dapat dibiayai dari anggaran Public Service Obligation (PSO).
"Dengan besaran subsidi saat ini, tidak akan ada penambahan subsidi," kata Syafrin di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI tidak akan minta tambahan subsidi kepada DPRD DKI untuk tahun pertama ini dan tahun kedua penerapan tarif integrasi. "Hingga tahun depan sudah dihitung," kata Syafrin.
Kepala Dishub DKI itu tidak membeberkan proyeksi kenaikan besaran subsidi setelah tarif integrasi MRT, LRT dan Transjakarta diberlakukan. Pemberlakuan tarif integrasi 3 moda transportasi itu dalam masa uji coba selama 6 bulan sejak Juni sampai Desember 2022. "Kami terus melakukan simulasi," ujarnya.
Pada 2019, ketiga moda transportasi massal itu menerima subsidi Rp 14 miliar. Pada 2020, subsidi Rp 4 miliar dan 2021 mencapai Rp 6 miliar. Besaran subsidi itu diberikan berdasarkan data jumlah penumpang yang menggunakan dua atau lebih moda transportasi massal itu.
Berdasarkan data Dishub DKI, dana PSO transportasi umum Rp 3,1 triliun pada 2019. Besaran itu naik pada 2021 menjadi Rp 3,5 triliun. Pada 2022, dana PSO sekitar Rp4 triliun dengan alokasi terbesar untuk TransJakarta, yaitu Rp 3,2 triliun, MRT Rp 600 miliar dan LRT Jakarta Rp 200 miliar.
Syafrin mengatakan bakal ada perubahan besaran subsidi akibat pemberlakuan tarif integrasi. Akan tetapi dalam jangka panjang juga akan terjadi peningkatan pengguna transportasi massal dengan penerapan tarif integrasi Rp10.000.
Menurut Syafrin, hitungan salah satu konsultan menunjukkan pendapatan oprator meningkat jika pengguna naik. Biaya lain yang dikeluarkan pemerintah, termasuk untuk subsidi BBM bakal turun seiring peralihan pengguna kendaraan pribadike transportasi massal.
Penurunan pengguraan kendaraan pribadi juga mempengaruhi tingkat polusi udara yang diharapkan bisa berkurang. "Dengan tarif integrasi kami harap semakin banyak masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal," ujarnya.
Baca juga: Penjelasan Tarif Integrasi Bus Transjakarta - MRT- LRT yang Telah Resmi Berlaku