TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap seluruh program kerja sama yang telah dibangunnya dapat terus berlanjut di masa kepemimpinan berikutnya. Masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI akan berakhir pada 16 Oktober 2022.
"Jadi kita berharap itu bisa diteruskan lewat apa? Tentu lewat peraturannya," kata Anies saat ditemui di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.
Anies mencontohkan program garapannya, yaitu transportasi umum berkeadilan. Menurutnya, program tersebut menunjukan hasil positif.
"Seperti misalnya kendaraan umum, penumpangnya dulu setiap hari itu 350 ribu tahun 2016, tahun 2020 berhasil mencapai 1 juta tapi target kita sesungguhnya adalah 4 juta," katanya.
Tren ini, kata Anies, harus diteruskan supaya pengguna kendaraan umum lebih banyak, emisi berkurang, dan warga Jakarta memiliki kota yang lebih sehat.
"Jadi, kita berharap itu bisa diteruskan lewat apa? Tentu lewat peraturannya, sudah ada komitmennya untuk subsidinya, sudah ada program di Transjakartanya, sehingga dengan begitu ini bisa berkelanjutan," ujar pria kelahiran 7 Mei 1969 itu.
Anies Baswedan Bahas Kelanjutan Pertukaran Pelajar dan Guru dengan Gubernur Tokyo
Kesepakatan lain yang dibuat Anies sebelum lengser dibuat dalam pertemuan bilateral Gubernur DKI Jakarta itu dengan Gubernur Tokyo Yuriko Koike di sela agenda Urban 20 atau U20 Mayors Summit pada Selasa, 30 Agustus 2022.
Usai pertemuan, Anies mengatakan kedua belah pihak membahas rencana pertukaran pelajar, guru, dan kepala sekolah dari Tokyo dan Jakarta untuk saling belajar dan berbagi pengalaman.“Itu sudah kami sepakati, akan segera kami eksekusi,” kata Anies kepada wartawan di Jakarta.
Anies menjelaskan program pertukaran pelajar dan guru antara Jakarta-Tokyo ini sempat terhenti dalam beberapa tahun terakhir imbas Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan pertemuan bilateral dengan Gubernur Tokyo Yoriko Koike usai opening ceremony Urban 20 (U20) Mayors Summit 2022 di Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
Seiring meredanya wabah penyakit Covid-19, kedua pemimpin kota ini sepakat mengaktifkan kembali program tersebut. “Kami berbicara tentang potensi pertukaran pendidikan yang sempat terhenti beberapa waktu dan kita akan aktifkan lagi,” ujarnya.
Selain pendidikan, Tokyo-Jakarta juga membahas tentang pengelolaan efek rumah kaca, serta berbagai persoalan yang acap kali dihadapi di perkotaan.
“Selebihnya kita berbicara tentang bagaimana kita bisa saling belajar dalam pengelolaan kota karena masalahan yang dihapi kota-kota ini hampir semuanya klasik,” kata Anies.
Selain itu, Anies dan Koike turut membahas soal ketimpangan masalah sosial-masyarakat yang semakin dirasakan yang terjadi di dalam negeri dan di dalam kota.
“Ada satu hal yang perlu saya sampaikan di sini bahwa kejadian pandemi kemarin telah membuat ketimpangan dalam kota melebar, ketimpangan dalam negeri melebar, sementara ketimpangan antar negara mengecil,” kata Anies Baswedan.
Baca juga: Pengumuman Pemberhentian Gubernur Anies Baswedan Digelar DPRD DKI pada 13 September