TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis target mereduksi emisi gas rumah kaca hingga 30 persen bisa tercapai pada 2025. Menurut dia, pemerintah DKI tengah berupaya untuk mencapai target tersebut.
"Kami berada dalam jalur yang benar untuk menggapai target yang ambisius ini," kata dia dalam Jakarta Investment Forum di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Kamis, 1 September 2022.
Penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen adalah target untuk 2030. Saat ini, tutur Anies, penurunan emisi telah mencapai 26 persen. Dia mensyukuri pencapaian tersebut.
Untuk itulah, dia hakulyakin target 30 persen penurunan emisi gas rumah kaca tercapai dalam tiga tahun mendatang. Dia memaparkan Jakarta menghasilkan sekitar 40 ribu karbon dioksida atau CO2 setiap tahunnya. "Kami harus mengubah ini, kami tidak dapat melanjutkan ini, dan kami telah menetapkan standar yang tinggi," ujar dia.
Salah satu standar tinggi itu adalah target mereduksi emisi gas rumah kaca hingga 30 persen. Kemudian 4 juta penumpang atau ridership transportasi publik per harinya dan memperlebar jalur pejalan kaki.
Wali Kota Los Angeles Sebut Berlomba dengan Jakarta Capai Nol Emisi Karbon
Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti merasa bangga berkunjung ke Jakarta selaku sister city. Dia menuturkan, Los Angeles dan Jakarta berlomba untuk mencapai kota rendah karbon alias net zero emission pada 2030. "Ini adalah perlombaan antara teman untuk mencapai net zero emission pada 2030," kata dia di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin, 29 Agustus 2022.
Hal itu disampaikan usai bertemu dengan jajaran direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sebagai bagian dari Urban20 (U20). PT Transjakarta bersama dengan Wali Kota Los Angeles membahas soal perkembangan transportasi dan potensi kerja sama ke depannya.
Eric menuturkan LA dan Jakarta sama-sama dihuni oleh 10 juta penduduk dengan sejumlah tantangannya, seperti kemacetan, polusi, dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga yang menjadi bahan diskusi hari ini.
Walau begitu, menurut Eric, Jakarta dan LA memiliki tujuan yang sama juga, yakni memperluas jaringan transportasi, pengunaan bus listrik, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dia berharap ke depannya dapat bekerja sama untuk menurunkan harga bus listrik dan menciptakan pasar baru. Kerja sama itu tidak hanya terjalin dengan Jakarta, tapi juga kota-kota yang terlibat dalam jaringan C40.
"Kami tahu bahwa lebih murah pada jangka panjang, namun pada jangka pendek akan lebih mahal dan kita harus membuat rencana supaya dapat menemukan dananya untuk investasi," jelas dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan seluruh bus Transjakarta beralih dari konvensional menjadi tenaga listrik pada 2030. Untuk tahap awal, diharapkan 100 bus listrik Transjakarta terwujud hingga akhir 2022. Hingga hari ini, mitra PT Transjakarta baru memiliki 30 bus listrik.
Baca juga: Kolaborasi Transjakarta dengan Perusahaan Asing, Wagub DKI: Semuanya Beralih ke Listrik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.