TEMPO.CO, Jakarta - Menanggapi munculnya nama Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD DKI Jakarta Basri Baco menyatakan bahwa saat ini belum ada informasi soal rekomendasi nama Penjabat Gubernur DKI.
“Sampai saat ini Proses di dewan juga belum jalan. Belum ada info apa-apa,” kata Basri Baco kepada Tempo, Ahad malam, 4 September 2022.
Ia turut menyatakan akan mengambil sikap jika ada hal yang dianggap menyeleweng dalam pemilihan Pj Gubernur DKI. “Kami juga akan lawan kalau Pimpinan Dewan sewenang-wenang dalam penentuan rekomendasi,” katanya.
Dalam menentukan calon pengganti Anies Baswedan, kata dia, harus melalui Rapimgab dan seluruh fraksi harus terlibat,” ujar dia.
Selain itu, Pj Gubernur harus sosok yang paham dengan kondisi dan permasalahan DKI Jakarta dan tidak memihak golongan tertentu.
“Siapa pun yang ditunjuk harus netral dan paham Jakarta. Tidak boleh jadi alat kekuasaan atau alat kelompok arogan tertentu,” kata Bari Baco.
Pejabat Kemendagri Bahtiar didukung jadi penjabat gubernur DKI
Sebelumnya, pengamat politik yang juga pemerhati pemilu Jerry Sumampouw menyarankan agar Penjabat Gubernur DKI Jakarta pengganti Gubernur Anies Baswedan sebaiknya dari internal Kementerian Dalam Negeri. Sebab, pejabat internal Kemendagri sangat memahami persoalan pemerintah daerah.
Selain itu, kata Koordinator Komite Pemilih Indonesia ini, sosok Pj Gubernur haruslah orang benar-benar memahami sekaligus berpengalaman di bidang birokrasi. Dengan bekal tersebut, mereka dapat langsung bekerja tanpa harus belajar ketika mendapat tugas.
Di lain sisi, Pj Gubernur DKI akan menghadapi tahun politik saat menjalankan roda pemerintahannya nanti. Oleh karena itu, Pj Gubernur DKI haruslah sosok yang netral dan tidak memiliki kepentingan politik menjelang Pemilu dan Pilkada 2024.
Mengenai sosok tersebut, Jeirry mengomentari munculnya nama Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar yang dinilai dapat menduduki kursi Pj. Gubernur DKI Jakarta.
Alasannya, Bahtiar memiliki banyak prestasi dan pengalaman di bidang birokrasi sekaligus pernah menjadi Pejabat Sementara (Pjs.) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri). Hal ini merupakan modal utama bagi Bahtiar untuk menjadi sosok yang tepat menduduki kursi Pj. Gubernur DKI Jakarta.
Terlebih, kata dia, Jakarta menyandang status Ibu Kota dengan penduduk yang heterogen, sehingga harus benar-benar menjaga iklim kondusif.
"DKI Jakarta adalah etalasenya Indonesia. Nah, dengan sikap netralitasnya, saya kira Pak Bahtiar ini bisa menjaga kota Jakarta tetap kondusif saat bangsa ini sedang merayakan pesta demokrasi 2024," ujar Jerry.
Baca juga: Nama Pejabat Kemendagri Didukung Sebagai Penjabat Gubernur DKI, Ahli: Bentuk Pansel