TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan bongkar pasang pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI serta direksi dan komisaris di Badan Usaha Milik Daerah. Perombakan ini dilakukan menjelang berakhirnya masa jabatan Anies pada Oktober mendatang.
Berdasarkan catatan Tempo, Anies Baswedan melakukan perombakan besar-besaran di jajaran direksi dan komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol. Tentu saja pergantian ini melalui mekanisme rapat umum pemegang saham. Namun, Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong mengatakan pergantian ini telah mendapat restu dari Anies Baswedan.
Bongkar pasang pejabat yang dilakukan Anies jelang lengser Oktober:
1. PT MRT Jakarta
Anies Baswedan mencopot Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar dan menggantinya dengan Mohammad Aprindy, yang sebelumnya menjabat Direktur Teknik dan Pengembangan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro
Penggantian William Sabandar dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Sirkuler PT MRT Jakarta pada 22 Juli 2022. Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Rendi Alhial mengatakan penggantian direktur utama ini sudah sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemegang saham mayoritas dan Perumda Pasar Jaya sebagai pemegang saham minoritas pada PT MRT Jakarta mempunyai kewenangan dalam memutuskan pengangkatan pemberhentian direksi.
Rendi menjelaskan, dasar pergantian posisi direktur utama ini adalah pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah, Anggaran Dasar PT MRT Jakarta, dan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah.
RUPS Sirkuler PT MRT Jakarta juga memberhentikan Zulfikri selaku Komisaris PT MRT Jakarta. Dengan pergantian imi, maka susunan pengurus PT MRT Jakarta kini menjadi sebagai berikut:
"Penggantian Direktur Utama PT MRT Jakarta merupakan bagian dari upaya dan strategi yang dilakukan para pemegang saham untuk melakukan penyegaran dalam jajaran pengurus PT MRT Jakarta," ujar Rendi.
2. PT Pembangunan Jaya Ancol
Seluruh jajaran direksi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk diberhentikan pada 18 Agustus 2022 lalu. RUPS yang dilaksanakan di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, tersebut memberhentikan dengan hormat Teuku Sahir Syahali, Febrina Intan, Wing Antariksa, Budi Santoso, dan Suparno sebagai direktur utama dan direktur.
Selanjutnya, Direktur Utama perusahaaan berkode saham PJAA tersebut dijabat oleh Winarto, dengan jajaran direksi antara lain Daniel Nainggolan, Eddy Prastiyo, dan Cahyo Prakoso.
Pada jajaran komisaris juga terjadi perubahan. Nama mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso masuk sebagai komisaris bersama Thomas Trikasih Lembong yang telah menjabat sebagai Komisaris Utama Ancol sejak Agustus 2021 lalu dan Geis Chalifah yang dkenal sebagai orang dekat Anies.
"Penyegaran direksi merupakan peristiwa umum di dalam suatu perusahaan yang ditujukan untuk terciptanya perbaikan kinerja," kata Komisaris Utama Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong lewat keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
Sebelumnya, pada kesempatan wawancara khusus dengan tim Tempo, Thomas Lembong mengatakan para pemegang saham sepakat merombak jajaran direksi karena manajemen dan tata kelola perusahaan membuat bisnis Ancol tidak berkembang.
"Jadi kultur manajemen di Ancol mungkin sejak Budi Karya pergi itu in-fighting, kebanyakan politik internal, pecah-belah, di dalam tidak kompak dan saling mensabotase. Itu satu hal yang saya sesalkan," ucapnya. Budi Karya yang ia maksud adalah Menteri Perhubungan yang lama berkarir di Jakpro.
Selanjutnya perombakan direksi PAM Jaya dan Pasar Jaya