TEMPO.CO, Jakarta - Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Sumber Daya Air DKI merampungkan pembangunan 4 rumah pompa (Polder) tepat waktu, yaitu Desember 2022. Masing-masing adalah Polder Pulomas, Polder Artha Gading, Polder Kampung Ambon, dan Polder Kali Betik.
Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmuda meningatkan bahwa sisa waktu tinggal 3 bulan lagi. Namun, progres pembangunan hingga saat ini masih berkisar 40 - 60 persen.
“Kami hanya melihat kasat mata. Karena ini sudah bulan September, maka kami dorong agar pembangun polder bisa selesai Desember,” katanya dikutip dari laman resmi DPRD DKI Jakarta, Selasa, 6 September 2022.
Ida berharap proyek yang memakan anggaran dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 240 milliar selama dua tahun ini dapat menangani banjir di kawasan tersebut. Di mana selama ini empat wilayah tersebut merupakan titik genangan tertinggi apabila terjadi hujan.
“Kelapa gading itu salah satu titik banjur tertinggi. Hampir setiap hujan, genagan cukup lama dan tinggi,” tambahnya.
Kepala Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menjelaskan bahwa polder ini dibangun untuk meminimalisir waktu genangan yang terjadi di lokasi tersebut.
Berkaca pada kejadian tahun 2020 lalu, curah hujan mencapai 257 mm (milimeter) per tiga jam. Sehingga diperlukan penambahan kapasitas pompa di titik-titik pembangunan polder tersebut.
Senada dengan Ika, Kepala Seksi Pengendalian Banjir Dinas SDA DKI Jakarta Ericson Indra Pulungan berharap bahwa proyek ini dapat segera difungsikan akhir tahun nanti, saat curah hujan mulai tinggi.
“Kami harap dengan penambahan pompa di Kelapa Gading dan Kali Betik dapat mengatasi banjir dan curah yang tinggi saat akhir tahun,” tuturnya.
Empat polder tersebut dinilai mampu menampung debit air dengan kapasitas 23 meter kubik perdetik (m3/detik). Dengan rincian Polder Pulomas 5,5 m3/detik, Polder Kampung Ambon 3,5 m3/detik, Polder Kali Betik 7 m3/detik, dan Polder Artha Gading 7 m3/detik.
MUHSIN SABILILLAH
Baca juga: Pandemi jadi Alasan Program 942 Project untuk Atasi Banjir Jakarta Terhambat