TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Mendagri Tito Karnavian mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Selasa kemarin.
Luhut dan Tito mengajak Menteri Pembangunan dan Kerja Sama Denmark, Flemming Moller Mortensen melihat pembangkit listrik tenaga sampah yang merupakan karya anak bangsa kolaborasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Pemprov DKI Jakarta.
PLTSa tersebut mengusung teknologi proses termal yang dapat memusnahkan sampah secara cepat, signifikan dan ramah lingkungan serta menghasilkan manfaat yaitu listrik. Adapun kapasitas energi listrik yang dapat dihasilkan mencapai hingga sekitar 700 kilowatt.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi show off-nya Jakarta di G20," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto seperti dikutip dari Antara, Rabu, 7 September 2022.
Asep menjelaskan di kawasan yang sama juga sedang dibangun Refuse Derived Fuel (RDF) Plant yaitu pabrik bahan bakar turunan dari sampah lama yang ditambang dari gunungan sampah dengan kapasitas 2.200 ton sampah per hari.
Pemerintah DKI Jakarta dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama mengembangkan pengolahan sampah di TPST Bantargebang di Kota Bekasi dengan teknologi penghasil energi listrik di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu, 21 Maret 2018. Tempo/Adi Warsono.
Produk yang dihasilkan dari RDF itu, kata dia, setara batubara muda dan dapat menjadi bahan bakar alternatif.
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang adalah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang dikelola dengan sistem ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon.
TPST Bantargebang bakal menjadi salah satu contoh yang diangkat pada pertemuan G20 di Nusa Dua, Bali, November 2022.
Asep menambahkan isu utama yang diangkat dalam agenda G20 salah satunya tentang pengurangan emisi dan perubahan iklim. TPST Bantargebang merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia khususnya Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi masalah lingkungan.
TPST Bantargebang merupakan aset milik DKI Jakarta yang berada di Kota Bekasi, Jawa Barat sejak 1985 yang saat ini setiap hari ada lebih dari 7.500 ton sampah dari Jakarta dibawa ke lokasi tersebut.
Denmark, kata Asep, merupakan salah satu negara yang memiliki pengolahan sampah terbaik di dunia. Semua fasilitas di negara itu, lanjut dia, sudah dilengkapi RDF, insinerator, dibarengi pemilahan sampah yang baik sehingga mendatang diharapkan negara itu tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.
"Kami berharap ke depannya ada kerja sama pemerintah antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Denmark, dan kami berharap nanti Denmark bisa bantu Jakarta dalam pengolahan sampah," imbuh Asep.
Baca juga: PLTSa Bantargebang Canggih, Ini Lima Fakta di Baliknya