TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pengendara motor yang jatuh di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat telah melanggar lalu lintas. Sebab, para pengendara motor itu memasuki area pejalan kaki.
"Yang gambarnya pada jatuh itu, motor-motor itu sebetulnya melanggar memasuki kawasan pejalan kaki yang memang bukan didesain untuk motor," kata dia di kawasan Kota Tua, Sabtu malam, 10 September 2022.
Sebelumnya, beredar video pemotor melintasi jalan di Kota Tua yang baru rampung direvitalisasi. Kondisi jalan licin akibat hujan.
Lokasi persisnya berada di Jalan Pintu Besar Utara. Perekam video menyatakan sudah ada sembilan pemotor yang jatuh.
Menurut Anies, jalanan tersebut memang didesain untuk pejalan kaki, bukan pemotor. "Jadi itu bukan jenis aspalnya yang licin," ujar dia.
Dia menganggap kejadian pemotor berjatuhan sebagai suatu pembelajaran agar warga terbiasa melihat wajah baru Kota Tua yang mengutamakan pejalan kaki.
"Bagi pengendara motor hormatilah kawasan pejalan kaki ini," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Di sisi lain, lanjut Anies, petugas juga harus lebih disiplin menindak pelanggaran. Dia telah meminta kepada Dinas Perhubungan DKI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI untuk lebih disiplin menjaga.
Anies Bicara Soal Kesetaraan di Kota Tua
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan revitalisasi Kota Tua menjadikan kawasan ini sebagai sarana mempersatukan warga dari semua kalangan.
Kota Tua setelah direvitalisasi kini memberikan ruang yang luas untuk para pejalan kaki. "Ketika kita menempatkan trotoar, yang terjadi adalah perasaan kesetaraan muncul," kata Anies Baswedan saat meresmikan revitalisasi Kota Tua, Jumat, 26 Agustus 2022.
Menurut Anies, pihaknya sengaja menyediakan pedestarian yang luas agar para wisatawan bisa berjalan kaki di satu kawasan trotoar yang sama.
Dengan demikian, warga dari beragam lapisan dan kalangan tingkat ekonomi bisa bersatu menjalin kebersamaan di trotoar Kota Tua.
"Begitupun turis dari beragam negara bisa bersatu bergabung bersama warga di trotoar yang sama," kata Anies.
Selain itu, Anies juga menilai Kota Tua merupakan gambaran kota di masa lalu sekaligus di masa depan.
Hal tersebut karena di Kota Tua warga bisa melihat gambaran perjalanan kota Jakarta. Di saat yang sama, tampilan Kota Tua saat ini juga menyajikan wajah kota masa depan.
"Sehingga dapat mewakili wajah masa depan kota. Ditandai dengan pejalan kaki, difasilitasi transportasi umum, masa depan kota dengan emisi yang rendah," kata Anies.
Baca juga: Revitalisasi Kota Tua, Anies Baswedan: Kota Tua Wajah Jakarta Masa depan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.