TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan hari setelah Presiden Jokowi menaikkan harga BBM pada 3 September lalu, hari ini berbagai kelompok masyarakat masih terus menyampaikan penolakan atas keputusan tersebut.
Hari ini misalnya, setidaknya tiga elemen masyarakat turun ke jalan menggelar demo ke Istana Presiden. Seperti protap yang sudah berlaku sebelumnya, massa yang menggelar demo hanya bisa menyampaikan aspirasinya.
Kelompok masyarakat yang hari ini menggelar demo menolak kenaikan harga BBM adalah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tanah Air, dan Presidium Alumni 212.
Pukul 10.30 massa dari KSPSI se-Jabodetabek membanjiri patung kuda sampai pukul 13.30. Mereka juga sempat ditemui oleh Kepala Sekretariat Negara Heru Budi Hartono. KSPSI juga menyampaikan petisi tuntutan yang berisi: penolakan terhadap kenaikan BBM, pencabutan Omnibus Law, perlindungan terhadap pekerja migran, dan upah layak.
Selanjutnya Pukul 13.30 WIB, massa dari GNPR atau Gerakan Nasional Pembela Rakyat bergantian menggeruduk Patung Kuda. Demonstrasi ini digelar sampai pukul 17.00 WIB. Massa ini banyak diisi oleh kelompok PA 212 dan Front Persaudaraan Islam (FPI), serta kelompok alumni UI. Mereka datang dengan membawa sejumlah spanduk dan poster untuk menyuarakan tuntutannya yang menolak kenaikan harga BBM.
Pukul 16.00 WIB, massa dari Badan Eksekutif Mahasiwa Tanah Air datang. Massa dari mahasiswa kemudian beririsan dengan massa dari GNPR. Alpar Al Fauzan, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Tanah Air, sowan ke massa aksi GNPR. Mahasiswa juga bubar pada pukul 17.00.
MUHSIN SABILILLAH
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Sempat Kisruh Antara PA 212 dan Kelompok Lain